Find Us On Social Media :

Peringatan WHO; Situasi Terburuk Virus Corona Masih Akan Terjadi

Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.

GridHEALTH.id - Nampaknya wabah virus corona (Covid-19) sat ini masih jauh dari kata selesai.

Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belakangan ini memperingatkan bahwa virus corona masih akan menyebabkan situasi terburuk lain nantinya.

Peringatan itu disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip dari Times of Israel (20/4/2020).

"Percayalah, situasi terburuk masih akan terjadi,” ujar Tedros.

Meski tidak menjelaskan secara rinci alasan dari dugaan tersebut, ia sempat merujuk pada penyebaran penyakit di Afrika, di mana sistem kesehatan negara-negara di benua tersebut belum berkembang.

Baca Juga: Dahulu Dikucilkan dan Ditolak, Kini Perawat Sembuh Covid-19 Disambut Meriah oleh Warga

Baca Juga: Rindu Tak Terbendung, Sang Ayah Sebagai Garda Terdepan Covid-19 Nekat Peluk Anaknya dengan Cara Ini

Tedros juga membandingkan situasi saat ini dengan flu Spanyol yang terjadi lebih dari 100 tahun silam dimana wabah tersebut telah menewaskan lebih dari 100 juta orang.

Ia mengatakan Covid-19 memiliki peluang ‘kombinasi’ yang sangat berbahaya seperti flu pada 1918 itu.

Meski demikian, Tedros mengingatkan jangan sampai 'tragedi' masa lalu tersebut kembali terulang.

Baca Juga: Lahiran saat Pandemi Corona, Bayi Mungil Chacha Frederica Langsung Dipasangi Pelindung Wajah

Peringatan WHO tersebut diketahui menanggapiperihal pemerintah di sejumlah negara Asia dan Eropa yang sebelumnya dilaporkan mulai secara bertahap melonggarkan aturan dalam lockdown.

Seperti karantina mandiri di rumah masing-masing, penutupan sekolah dan bisnis, serta adanya pembatasan pertemuan publik alias physical distancing.

Hal itu dilakukan seiring dengan menurunnya jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19.

Baca Juga: Terpaksa Gunakan APD Bekas, Sebanyak 251 Dokter Terinfeksi Covid-19

Meskipun Ia mengaku turut gembira dengan rencana pelonggaran kebijakan yang bakal diberlakukan di sejumlah negara, namun WHO tetap menyarankan agar hal tersebut dilakukan secara bertahap dengan selalu melakukan monitoring terhadap perkembangan situasi wabah.

Tedros menegaskan bahwa organisasinya berusaha untuk selalu terbuka terkait dengan isu dan masalah kesehatan yang ada.

Baca Juga: Masyarakat Berlarian Raih Sembako dari Sang Presiden, Jokowi Kena Kecaman Warganet: 'Membahayakan Pak'

Diketahui sebelumnya seperti dikutip dari Kompas.com, pada 8 April 2020 lalu China membuka aturan lockdown di kota Wuhan tempat ditemukannya virus corona pertama kali.

Pasca lockdown, China justru mencatatkan kasus positif corona menjadi naik lagi.

Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan 108 kasus baru virus corona dalam 24 jam pada Minggu (12/4) di kota tersebut.(*)

Baca Juga: Rumor Komisioner KPAI Dipecat oleh Presiden Jokowi Terkait Hamil di Kolam Renang, Sitti Hikmawatty Malah Serang Ketua KPAI

 

 #berantasstunting

#hadapicorona