Find Us On Social Media :

Tak Hanya Merawat Pasien Covid-19, Perawat dari Magelang Ini Berikan Seluruh Gajinya untuk Warga Terdampak Wabah

Elisabet Wahyu Ajar Wulan (28), perawat di IGD Panti Rapih Yogyakarta asal Desa Podosuko, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.

GridHEALTH.id - Seorang perawat di IGD Rumah Sakit (RS) Rapih Yogyakarta telah melakukan hal mulia.

Pasalnya, perawat berusia 28 tahun itu bukan sekadar menangani dan merawat pasien virus corona (Covid-19), tetapi juga terketuk hatinya untuk menyumbangkan seluruh gajinya untuk warga terdampak Covid-19 di Magelang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Dahulu Dikucilkan dan Ditolak, Kini Perawat Sembuh Covid-19 Disambut Meriah oleh Warga

Perawat wanita itu bernama Elisabet Wahyu Ajar Wulan, dia merupakan warga asal Dusun Bulu, Desa Podosoko, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

Meski berada di garis depan penanganan Covid-19, namun dia merasa ada yang tidak seberuntung dirinya. Mereka adalah para pekerja yang dirumahkan, bahkan di-PHK oleh perusahaan sebagai imbas pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pasien RSD Covid-19 Wisma Atlet Gigit Tenaga Medis yang Merawatnya, Akhirnya Perawat Terinfeksi Menjadi PDP

“Saya lihat banyak yang kehilangan pekerjaannya karena di-PHK atau dirumahkan dan masih banyak lagi yang lain. Untuk itu, saya tergerak membantu sesama terkait dampak dari pandemi ini,” ujar wanita yang akrab disapa Wahyu, Minggu (26/4/2020), dikutip dari Kompas.

Perawat tersebut terinspirasi untuk memberikan donasi terinspirasi dari seorang kawannya bernama Ismanto yang rela menukar karya-karya seninya dengan bahan pangan, untuk kemudian disumbangkan kepada warga terdampak pandemi Covid-19.

Donasi dari perawat itu pun disalurkannya melalui sanggar Gandhung Mlati Magelang, milik kawannya itu.

Baca Juga: Lagi-lagi, 3 Dokter dan 18 Perawat Jalani Isolasi Mandiri Akibat Pasien yang Tak Jujur

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dia mengaku masih memiliki tabungan.

Lebih lanjut, Wahyu si sang perawat menceritakan, saat pandemi ini, mereka yang bertugas di bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD) setiap hari diselimuti khawatir karena harus menangani pasien Covid-19 secara langsung.

Baca Juga: Curhat Pilu Perawat yang Bertugas Cabut Ventilator, 'Aku Bagaikan Malaikat Pencabut Nyawa'

Meskipun saat bekerja Wahyu mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, namun dia merasa tetap cemas.

Kecemasan itu bukan tanpa alasan, sebab selain virus corona yang bisa saja menginfeksi dirinya tapi juga orang lain yang ditemuinya.

Setelah 8 jam bertugas, perawat tersebut mengaku tidak bisa langsung pulang ke indekosnya.

Baca Juga: Usai Kembali dari Jakarta, 4 Tenaga Medis RSUP dr Sardjito Yogyakarta Positif Covid-19

Untuk itu, dia harus mandi dan mencuci semua pakaiannya di laundry rumah sakit. Setelah semua beres, ia baru bisa pulang.

Beruntung perawat itu memiliki teman kos yang mendukungnya.

“Saya mengedukasi teman-teman kos. Saya dalam bekerja memakai APD lengkap, setelah selesai bekerja mandi rumah sakit, pakaian langsung di-laundry. Setelah bersih semua baru pulang ke kos. Teman-teman di kos mendukung saya,” ujarnya perawat Wahyu.

Baca Juga: Cara Melepas Kangen Perawat Pasien Covid-19 dengan 2 Balitanya, Sudah 4 Minggu tak Bertemu Sejak Dirinya Bertugas

Meskipun dia harus bekerja keras di RS, tetapi perawat itu juga tak kenal lelah dalam mengedukasi masyarakat terkait kesehatan dan pola hidup sehat di tengah wabah Covid-19 ini.

Terlebih, dia mengatakan, di sekitar tempat tinggalnya tenaga kesehatan masih sedikit.

“Ya agar bisa membantu edukasi kepada masyarakat terkait kesehatan, pola hidup sehat, pola hidup bersih. Kemudian, upaya-upaya pencegahan yang bisa dilakukan oleh masyarakat karena di daerah sekitar dimana saya tinggal tenaga kesehatan masih sedikit,” tutup Wahyu.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona