GridHEALTH.id - Perusahaan dalam negeri Bio Farma siap dan segera akan membuat alat test Polymerase Chain Reaction (PCR).
Selama ini Indonesia harus membeli alat test PCR tersebut ke negara-negara lain, seperti; Amerika, China, dan juga Korea.
PCR impor jelas harganya mahal. Masuk ke Indonesianya lama. Padahal PCR sangat dibutuhkan sekali dalam situasi pandemi virus corona seperti sekarang ini.
PCR merupakan salah satu alat yang berperan sebagai ujung tombak bangsa Indonesia untuk mendeteksi wabah virus corona.
Untunglah Bio Farma bisa dan menyanggupi untuk membuat PCR di dalam negeri.
Ini tentu kabar gembira di tengah situasi sulit karea pandemi virus corona.
Baca Juga: Amerika Kelimpungan, Lebih 50 Ribu Orang Meninggal Akibat Covid-19
"Sudah siap kita buat, yang membuat adalah PT. Bio Farma salah satu perusahaan nusantara genetik (Nusantik)," ujar Soni Solistia Wirawan Deputi BID Teknologi Agroindustri dan Bio Teknologi BPPT melansir dari kanal Youtube KompasTv.
Alat PCR yang sudah dibuat nanti harus diuji coba dahulu dan meminta izin kepada litbang kesehatan untuk memproduksinya.
"Kemudia nanti PCR yang sudah dibuat akan diuji dan melaksanakan izinnya ke litbang kesehatan, kalau udah lulus uji dari litbang kesehatan baru nanti siap akan diproduksi massal," tambah Soni.
Baca Juga: 4 Makanan yang Bisa Bikin Beser, Diantaranya Makanan Pedas dan Aspartam
Soni juga mengatakan, pada tahap awal alat test PCR akan diproduksi sebanyak 100.000.
Proses produksi alat test PCR ini didanai oleh gerakan penggalang danaan di Indonesia.
"Pada tahap awal nanti akan diproduksi sekitar 100.000 alat PCR, dimana untuk pendanaannya untuk kegiatan ini dari penggalangan dana gerakan pasti bisa," jelas Soni.
Soni pun mengaku, segala alat teknologi untuk memproduksi alat tersebut sudah sangat siap.
Baca Juga: Bakal Menikah, Dokter Ini Malah Jadi Korban Covid-19, Meninggal di RS Kramat Jati
Baca Juga: 5 Menu Sahur yang Sebaiknya Tidak Dihangatkan Menggunakan Microwave
Namun, yang masih menjadi kendala sedikit perihal dengan bahan baku yang masih harus impor dari luar negeri.
"Teknologinya sudah siap, namun nanti ada sedikit kendala dibahan baku yang belum datang," tutup Soni.(*)
Baca Juga: Nekat Salat Berjamaah di Masjid, Lagi-Lagi 3 Warga Dinyatakan Positif Corona, 100 Orang Diisolasi
#berantasstunting
#HadapiCorona