Find Us On Social Media :

Kisah Heroik Dokter, Daki Gunung dan Lewati Sungai Demi Obati Pasien Demam Saat Pandemi Corona

Dokter Soi dan keluarga pasien anak yang demam saat pandemi virus corona di Thailand.

GridHEALTH.idPasien yang terinfeksi virus corona (Covid-19) harus segera mendapatkan pengobatan medis.

Selain untuk mencegah komplikasi, pengobatan juga menjadi langkah awal untuk mencegah peyebaran virus corona semakin meluas.

Sebab diketahui menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) virus corona sangat mudah dan cepat sekali penularannya dari orang yang terinfeksi.

Kondisi ini jugalah yang nampaknya dipertimbangkan seorang dokter asal Thailand yang rela mendaki bukit dan melewati sungai untuk mengobati seorang pasien yang sedang dikarantina karena sakit demam.

Bahkan ia harus mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap saat pergi ke lokasi tempat tinggal pasien.

Melansir World of Buzz, dokter tersebut diketahui bernama Dokter Soi yang bekerja di sebuah klinik kesehatan pedesaan di provinsi Nan.

Baca Juga: Sang Ibu Wafat Akibat Diabetes, Baim Wong Akui Idap Penyakit Keturunan hingga Harus Jalani Operasi Katarak

Baca Juga: 8 Kelurahan di Wilayah Kerja Anies Baswedan Hingga Kini 0 Kasus Positif, Walau DKI Jakarta Red Zone Covid-19

Aksinya itu menjadi viral setelah akun Facebok Provinsi Nan memposting kisah Soi.

Dalam narasinya, disebutkan bahwa Soi awalnya menerima laporan  seorang anak mengalami demam saat di karantina bersama keluarga mereka di daerah pedesaan.

Tanpa berpikir panjang, dengan mengenakan APD Lengkap, Soi pun berniat mengunjungi anak tersebut untuk memastikan keadaannya.

Tak lupa ia juga mengenakan sepatu bot karena tahu akan menyeberangi sungai sambil memasukkan beberapa peralatann medis dan obat-obatan ke dalam tasnya.

Baca Juga: Waspada, Terlalu Lama Menatap Layar saat WFH Rentan Terkena Computer Vision Syndrome

Ditemani asistennya, Soi kemudian berangkat ke suatu desa dengan sepeda motor.

Namun ditengah perjalanan, motor yang digunakannya tak bisa digunakan karena lokasi pasien yang harus melewati jalanan yang curam. Akhirnya Soi memutuskan untuk berjalan kaki.

Rupanya jalan yang harus dilalui dokter itupun sangatlah curam dan sempit, apalagi cuca panas di lokasi menjadi tantangan tersendiri baginya.

Baca Juga: Donald Trump tak Menuding, tapi Punya Bukti Virus Corona dari China, Berasal dari Institut Virologi Wuhan

Di tengah perjalanan dengan jalanan yang sangat menanjak dan curam, tampak wajah Soi sangat kelelahan.

Ketika asistennya mencapai puncak bukit, dia bertanya apakah Soi baik-baik saja.

Meskipun raut mukanya menunjukkan bahwa ia sangat kelelahan, dia mengatakan bahwa dia baik-baik saja.

Dengan tas berisi peralatan medis yang lumayan berat, Soi terus menyusuri jalanan yang terjal dengan memegang akar atau pohon di sekitarnya.

Baca Juga: Baru Selesai Operasi Jantung, Kim Jong Un Malah Kembali Merokok dengan Santai usai 20 Hari Absen

Bahkan dalam perjalanan Soi sempat tergelincir dan jatuh ke tanah.

Sampai akhirnya dia sampai di puncak, dan melihat sebuah gubuk kecil dari kejauhan.

Rupanya gubuk kayu kecil yang ia lihat itu adalah tempat tinggal pasien anak yang ia cari.

Pasien tersebut tinggal enam orang lainnya yaitu dua wanita tua dan empat anak.

Mereka sangat senang melihat dokter dan asistennya datang untuk mengobatinya.

Baca Juga: Update Covid-19; 14 Provinsi di Indonesia Tidak Melaporkan Kasus Baru Covid-19

Akhirnya Soi memeriksa anak yang mengalami sedikit demam dan sakit tenggorokan itu.

Soi memberinya obat dan meminta ibu untuk selalu memantau kondisi anak itu karena kondisi mereka yang jauh dari tenaga Kesehatan.

Setelah selesai memastikan keadaan si anak , Soi kembali ke tempat praktiknya.

Baca Juga: Alih-alih Miliki Tubuh Langsing dalam Waktu Cepat, Melakukan Diet Ketat Justru Berisiko Mengalami Batu Empedu

Soi juga menjadi sedikit lega setelah ada orang baik yang mengirim bantuan untuk keluarga tersebut datang ke kliniknya dan mengatakan kepada Soi bahwa anak itu telah pulih.

Merasa lega, Soi mengatakan bahwa dengan berinteraksi dengan mereka yang kurang beruntung, dia bisa melupakan semua kelelahan dan kesulitan yang dia hadapi selama di perjalanan.

Soi mengatakan bahwa ia hanya ingin mereka menerima perawatan kesehatan yang baik sama seperti orang lainnya.(*)

Baca Juga: Sang Istri Sempat Keguguran, Ringgo Agus Stres Berat Dengar Kabar Tempurung Kepala Janin Belum Terbentuk

 

#berantasstunting

#hadapicorona