Dengan mudahnya pelaku prank tersebut kini hanya mengunggah video permintaan maaf tanpa adanya tindak lanjut pada jalur hukum.
Namun tahukah, kegiatan prank tersebut rupanya dapat berdampak buruk pada kesehatan mental sang pelaku.
Sebuah penelitian yang diungga dalam jurnal Frontiers in Psychiatry menunjukkan, orang yang gemar melakukan bullying dan tindak kebohongan akan berpengaruh pada kesejahteraan diri sendiri.
Pelaku perbuatan buruk dikaitkan secara negatif dengan dukungan sosial dan ketahanan pribadi tetapi tidak efikasi diri.
Para pelaku ini bisa terkena gangguan mental, seperti narsistik, impulsif, obsesif, hingga agresivitas tinggi yang menyebabkan beberapa orang di sekitarnya tak bisa percaya lagi dengan apa yang diperbuatnya.
Untuk itu, harapan bagi para pemuda yang gemar melakukan prank, pikirkan lagi tentang masa depan diri sendiri. (*)
#hadapicorona #berantasstunting