Find Us On Social Media :

Perseteruan Kurang Gizi antara Shandy Aulia dan Warganet Julid yang Membully Anaknya

Netizen komentar julid sebut anak Shandy Aulia kurang gizi

GridHEALTH.id - Siapa yang tahan dengan tingkah laku bayi saat tengah tidur, bahkan saking gemasnya tak sedikit orangtua yang justru mengabadikan momen tersebut, seperti pesinetron Shandy Aulia.

Dalam unggahan Shandy Aulia di akun Instagramnya (@shandyaulia), terlihat bayi yang tengah tertidur pulas sambil tersenyum. Bayi gemas tersebut adalah bayi Shady Aulia, yang bernama Claire Herbowo.

Baca Juga: Baru 2 Minggu Jadi Ibu, Perut Shandy Aulia Bikin Salah Fokus, Ternyata Begini Cara Meratakan Perut Setelah Melahirkan

"Claire... lagi mimpi apa sih @claireherbowolittlejoy Mimpinya indah banget yaaaa #3monthsold #claireherbowolittlejoy #sleepingbaby," tulis Shandy Aulia di unggahannya, Kamis (14/5/2020).

Pada unggahan tersebut, tak sedikit netizen yang mengomentari akan kegemasan sang bayi. Namun hal berbeda justru dilayangkan oleh netizen lainnya yang berkomentar julid.

Netizen tersebut mengomentari fisik bayi Shandy Aulia dengan mengatakan bahwa sang anak kekurangan gizi.

Baca Juga: Lahiran di Usia Kandungan 40 Minggu, Shandy Aulia Ceritakan Gangguan Air Ketuban hingga Harus Lakukan Operasi Sesar

"Anaknya kurusan, kurang gizi kali ya," komentar warganet itu.

Mengetahui anaknya disangka kekurangan gizi, Shandy Aulia tak tinggal diam. Dia tampak membalas komentar tersebut.

"Mulut dan otak kamu yang gizinya kurang," tulis Shandy Aulia.

Baca Juga: Melahirkan Anak Pertama, Begini Potret Cantik Bayi Mungil Shandy Aulia

Bahkan, tak sedikit netizen yang ikut berkomentar dan menyerbu netizen julid tersebut.

Padahal, bayi yang memiliki tubuh kurus bukan selalu mengartikan bahwa bayi tersebut kekurangan gizi. Melainkan bisa juga karena faktor genetik.

Beberapa bayi yang baru lahir mungkin mengalami kondisi fisik dengan berat dan tinggi badan di bawah rata-rata, namun ini umumnya sehat.

Baca Juga: Inilah Foto Seksi Shandy Aulia Mengenakan Lingerie di Ranjang yang Tuai Pujian, Bukti Nyata Wanita Hamil itu Semakin Seksi dan Cantik

Selama bayi terlihat senang dan perkembangannya baik, umumnya sang bayi baik-baik saja. Untuk memastikannya ada baiknya melihat kurva tumbuh kembang anak, dalam plus-minus 2 dari titik normal, berat badan bayi masih dikategorikan aman.

Dilansir dari Nakita.id, kurva pertumbuhan bayi kenaikannya memang tidak linear. Ada fase-fase berat badan tidak naik dengan cepat.

Baca Juga: Penasaran Jenis Kelamin Si Jabang Bayi, Shandy Aulia Lakukan USG Seminggu Sekali Walau Berbahaya bagi Janin: 'Gue Agak Gila'

Pada 3 bulan pertama setelah lahir, kenaikan berat badan bayi memang cenderung cepat, minimal 700 gram setiap bulan atau sampai sekilo sebulan. Namun kemudian kenaikan itu melandai di tiga bulan berikutnya yakni hanya 400—600 gram.

Lebih lanjut, Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Universitas Tarumanegara dr. Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, menjelaskan bayi di bawah 6 bulan yang berat badannya tidak bertambah tak perlu cepat-cepat diberi vitamin, apalagi menambahkan asupannya dengan susu formula.

Baca Juga: MUI Keluarkan Fatwa Salat Idul Fitri Khusus Pandemi Covid-19

Baca Juga: Shandy Aulia Sering Lakukan USG Kehamilan, Berapa Kali Idealnya Melakukan USG Selama Hamil?

Selain itu, tidak disarankan juga memberikan bayi makanan tambahan.

“Penelitian telah membuktikan kebutuhan gizi bayi sampai usia 6 bulan cukup terpenuhi dengan ASI. Dia tidak memerlukan susu formula juga tidak memerlukan makanan pendamping ASI,” tegas Wiyarni.

Sebab, seiring berjalannya waktu, bayi akan mengalami kenaikan berat dan tinggi badan dengan sendirinya yang juga diiringi dengan usaha dari orangtua.

“Kalau sudah landai, Mama jangan berharap naik 1 kilo tiap bulan. Ancer-ancernya berat badan bayi pada usia 5 bulan dua kali berat badan saat lahir. Sementara anak usia 1 tahun, beratnya tiga kali lebih berat badan lahir. Itu kira-kira saja,” jelas Wiyarni.(*)

Baca Juga: Dokter RSCM Temukan Gejala Baru Virus Corona pada Pasien di Indonesia

 #berantasstunting #hadapicorona