GridHEALTH.id - Prank di Tanah Air seakan tiada habisnya berputar di antara masyarakat.
Padahal prank atau tindakan bohong yang dilakukan seseorang selama ini membuat orang lain merasa kesal dan mudah tidak percaya.
Namun apa daya, prank masih saja terjadi seperti yang belum lama ini terjadi.
Kali ini seorang warga Jakarta Timur berinisial FL mengaku diberikan kotak sepatu oleh warga yang belum diketahui identitasnya.
Namun, alih-alih akan mendapatkan sepatu, ketika dibuka isi kotak tersebut justru berisi mayat bayi.
Kejadian mengejutkan ini bermula ketika FL sedang menggendarai sepeda motor di terowongan Jembatan Ceger, Jalan Raya Hankam, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (15/5/2020), pukul 22.45 WIB.
FL mendadak didekati oleh warga yang juga mengendarai sepeda motor.
Tanpa curiga FL lantas menerima kotak tersebut karena ia berpikir isinya sebuah sepatu.
Baca Juga: Penyakit Kawasaki yang Diderita Bayi Ini Dipicu Reaksi Terhadap Virus Corona, Merusak Jantung
Saat dibawa, kotak sepatu tersebut mengeluarkan bau busuk.
"Curiga karena bau busuk, lalu dibuka bungkusan kardus tersebut, dan didapati seorang bayi laki-laki dalam keadaan meninggal dunia," ucap dia.
Saksi langsung membawa pulang kotak tersebut dan memberitahukan kepada sang ibu terkait apa yang telah dia temukan.
Tanpa tedeng aling-aling, sangsi yang merasa kaget mengaku syok saat membuka kotak sepatu tersebut.
Selanjutnya FL melaporkan temuan tersebut ke Polsek Cipayung terkait peristiwa tersebut.
"Tiba-tiba datang pengendara sepeda motor jenis matic warna hitam, nopol (nomor polisi) tidak ingat, berboncengan menggunakan masker, kemudian menghampiri saksi lalu memberikan bungkus sepatu warna merah merk Vans," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Arie Ardiyan saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (16/5/2020).
Baca Juga: MUI Keluarkan Aturan Salat Idul Fitri di Rumah saat Pandemi Corona
"Mayat bayi di kirim ke RS Soekanti untuk dilakukan otopsi," tambahnya.
Meski begitu, kini pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus tersebut dan menelusuri motif yang dilakukan.
Baca Juga: Akan Normal Lagi, IDI Komentari Rencana Pemerintah Membuka Kembali Sekolah di Masa Pandemi Covid-19
"Iya pasti pelaku kita kejar, saat ini baru kita periksa saksi-saksi," tambah Arie. (*)
#hadapicorona #berantasstunting