Find Us On Social Media :

RS India Lupa Bayar Tagihan Oksigen sampai Rp 1,4 Miliar, Lebih dari 60 Bayi dan Anak-anak Tewas dalam Seminggu

RS di India nunggak bayar tabung oksigen

GridHEALTH.id -  Di tengah pandemi virus corona yang tengah menyebar di seantero penjuru dunia, beragam pemberitaan terkait rumah sakit dan pelayanan kesehatan pun ikut mencuat.

Seperti yang belum lama ini dibicarakan di media sosial, ada sebuah rumah sakit di India yang menjadi tragedi kemanusiaan paling memalukan sepanjang sejarah dunia kesehatan di Negara Anak Benua tersebut.

Baca Juga: Tes CPNS Bawa Tabung dan Mengenakan Masker Oksigen, Peserta Berkursi Roda ini Viral

Sebuah media sosial di Tanah Air belum lama mengunggah hal yang mencoreng nama Rumah Sakit Baba Raghav Das (BRD) Medical College, India yang menewaskan setidaknya lebih dari 60 anak dalam seminggu.

Usut punya usut, rumah sakit milik Pemerintah Kota Uttar Pradesh itu telah melakukan penunggakan tagihan oksigen mencapai Rp 1,4 miliar.

Baca Juga: Ngaku Introvert, Suami Indira Kalistha Berdalih Selalu di Rumah Selama PSBB, Warganet: 'Di Rumah Aja? Terus ke McD Sarinah Ngapain?'

Akibatnya anak-anak tersebut meninggal dunia akibat kekurangan pasokan oksigen.

Melansir Hindustan Times, Pushpa Sales yang menyediakan oksigen untuk rumah sakit milik pemerintah tersebut menghentikan suplai tabung oksigen akibat BRD menunggak pembayaran sebesar 6,9 juta rupee atau setara dengan Rp 1,4 miliar.

Sebagian besar kematian dilaporkan dari bangsal neonatal dan ensefalitis.

Sebanyak 13 anak-anak, 10 di NICU dan tiga di bangsal anak umum meninggal dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Welcome to 'New Normal' After Pandemi Covid-19, Inilah Caranya Supaya Bisa Hidup dengan Nyaman

Para orangtua yang menyaksikan anak-anaknya meregang nyawa itu tidak bisa berkata-kata dan bertindak lebih.

”Kami melihat bayi kami berjuang untuk bernapas dan kami tidak bisa melakukan apa pun,” ujar seorang wali dari balita di sana.

Melihat hal tersebut, rumah sakit memutar otak dan menggunakan ventilator manual yang harus ditekan setiap beberapa detik.

Terlepas dari itu, Pemerintah Uttar Pradesh menangguhkan dan membantah kematian di BRD Medical College karena kekurangan pasokan oksigen.

Baca Juga: Nekat Mengaktifkan Kembali Sekolah Saat Pandemi Covid-19, Ini Contohnya yang Menelan Korban

Perusahaan telah menulis surat kepada otoritas BRD memperingatkan mereka tentang kemungkinan gangguan. Namun, surat-surat itu tidak mendapat tanggapan.

Kejadian pada Senin (14/8/2017) itu akhirnya membuat Kepala Menteri (setara gubernur) Uttar Pradesh Yogi Adityanath untuk mundur dari jabatannya.

Baca Juga: Viral Wanita Kena Prank Kotak Sepatu Berisi Mayat Bayi, Polisi Langsung Mengusut Para Pelaku

 

Kematian anak-anak ini adalah krisis besar pertama untuk Kepala Menteri tersebut. (*)

#hadapicorona #berantasstunting