GridHEALTH.id - Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan masyarakat harus bisa berkompromi, hidup berdampingan, dan berdamai dengan Covid-19 agar tetap produktif.
Untuk itu, pemerintah akan mengatur agar kehidupan masyarakat agar dapat kembali berjalan normal. Dia pun menyebutnya dengan istilah new normal.
Baca Juga: Jokowi Ingin Masyarakat Hidup Damai dengan Virus Corona, Begini Kenyataan 'New Normal Life' di Mata Ahli
Pandemi Covid-19 tak dipungkiri menimbulkan dampak bagi kehidupan umat manusia, baik dari segi kesehatan maupun ekonomi.
Bahkan, pandemi Covid-19 juga berdampak pada rutinitas sehari-hari manusia yang biasanya menjalankan aktivitas seperti bekerja, sekolah, berolahraga, dan lainnya, kini dipaksa untuk berdiam diri di rumah.
Oleh karenanya, istilah new normal hadir sebagai kehidupan baru dari adanya pandemi Covid-19.
Meski begitu, new normal bukanlah kehidupan yang penuh pesimisme atau ketakutan.
Baca Juga: Dampak Covid-19, Guru Rela Berkeliling Rumah Murid untuk Bagikan Soal
Melainkan mengembalikan kehidupan semula dengan produktivitas yang diiringi optimisme juga mekanisme pencegahan infeksi virus corona (Covid-19).
Pandemi Covid-19 membuat seluruh dunia harus beradaptasi dengan perubahan dan rutinitas baru.
Meski pandemi telah usai, diperkirakan manusia tak bisa kembali lagi dengan rutintas yang biasa ia lakukan sebelumnya.
Yah, secara tak langsung, pandemi membuat kita harus beradaptasi dengan "new normal" atau rutinitas baru.
Bagi banyak orang, hal ini bisa menjadi tantangan besar karena proses adaptasi tentunya tidak semudah membalikan telapak tangan.
Bahkan, proses adaptasi ini bisa menimbulkan gangguan psikologis yang serius pada beberapa orang.
Lalu, bagaimana cara untuk mengatasinya?
Melansir laman Cleveland, ada empat hal yang harus kita lakukan agar proses adaptasi dengan rutinitas baru atau new normal. Berikut empat hal yang kita lakukan agar mampu beradaptasi dengan new normal:
1. Berdamai dengan keadaan
Menurut psikolog klinis Adam Borland, salah satu bagian terpenting agar sukses beradaptasi dengan new normal adalah menerima kenyataan bahwa hal ini juga baru bagi semua orang.
Meski ada rasa kecewa atau frustasi yang kita rasakan, Borland menyarankan agar kita tetap berusaha untuk melewati proses adaptasi ini dengan mempertahankan rutinitas harian.
"Ada banyak hal di luar kendali namun kita tetap harus bisa mepertahankan rutinitas harian, seperti mengerjakan tugas-tugas yang bisa kita selesaikan untuk mendapatkan pencapaian nyata," ucapnya.
2. Jaga komunikasi dengan orang lain
Rasa kecewa dan frustasi adalah hal yang tak bisa kita hindari di tengah situasi saat ini. Oleh karena itu, Borland menyarankan agar kita tetap terhubung dengan orang lain.
"Kita bisa dengan mudah terbawa emosi negatif, terutama perasaan terisolasi dan kesepian," katanya.
Untuk mengatasinya, cobalah untuk mengomunikasikan apa yang kita rasakan kepada teman atau keluarga. Cara ini akan membantu kita agar tidak lagi merasa sendiri.
Hal yang sama juga berlaku dalam dunia kerja. Agar pekerjaan tetap lancar, kita juga harus memiliki komunikasi yang lancar dengan atasan dan rekan kerja kita.
Dengan cara ini, kita bisa mendiskusikan dan mencari solusi dari hambatan-hambatan pekerjaan yang kita alami.
3. Pertahankan keseimbangan emosi
Memang sulit menyeimbangkan emosi ketika kita harus beradaptasi dengan situasi baru. Namun, keseimbangan emosi sangat diperlukan agar kita tetap tenang di tengah situasi yang penuh dengan ketidakpastian.
Selain itu, keseimbangan emosi juga turut menentukan kesehatan fisik kita. Untuk mencapai keseimbangan emosi, yang perlu kita lakukana adalah mengidentifikasi perasaan kita tanpa melakukan penghakiman.
"Tak masalah jika kita merasa sedih, kecewa dan marah. Yang perlu kita lakukan adalah menerima perasaan itu tanpa ada penyesalan atau menyalahkan diri sendiri," ucap Borland.
4. Fokus pada masa kini
Menurut Borland, situasi pandemi membuat kita selalu membayangkan hal buruk akan masa depan dan menyesali apa yang seharusnya kita lakukan di masa lalu.
"Sangat sulit untuk berfokus pada masa kini karena banyak orang memiliki spekulasi dan ketakutan tentang apa yang akan terjadi di hari esok," ucap Borland.
Menurutnya, hal tersebut hanya akan membuat kita sulit beradaptasi dengan keadaan dan tidak bisa fokus pada hal-hal yang harus kita kerjakan di masa kini.
"Biarkan segala sesuatunya terjadi. Hal yang perlu kita lakukan dalah fokus pada masa kini dan mengerjakan apa yang harus kita selesaikan," tambah Borland.
Itulah cara untuk menghadapi era baru new normal.(*)
#berantasstunting #hadapicorona