Sementara itu, seorang juru bicara FDA mengatakan kepada The Times, masalah ini sepertinya terkait dengan kategorisasi dan penggunaan tes SCAN.
Tes yang dilakukan SCAN masuk sebagai kategori tes yang memerlukan pengawasan dan hanya dapat digunakan oleh peneliti dan tak dapat diberikan kepada pasien maupun dokter untuk tujuan diagnostik.
FDA menyebut, program tersebut seharusnya melakukan tes menggunakan pedoman pengujian diagnostik.
Melansir dari NyTimes, SCAN telah melakukan pembicaraan dengan FDA sejak awal Maret dan memulai proses untuk mendapatkan persetujuan federal pada 23 Maret 2020.
Kelompok tersebut juga mengatakan bahwa pejabat FDA telah meminta data mengenai penggunaan program usap hidung.
Sejauh ini peneliti telah mengirimkan data yang memvalidasi keamanan dan keandalan swab tes yang bisa dilakukan sendiri di rumah ini.
Baca Juga: Berdamai Dengan Virus Corona Ramai Didengungkan di Indonesia, WHO Ingatkan Bahaya Herd Immunity
Baca Juga: Berbuka Puasa dengan Gorengan, Padahal 1 Potong Setara 200 Kalori!
Mereka menunjukkan bahwa penelitian menunjukkan sampel virus corona tetap stabil dalam waktu seminggu di kisaran suhu wilayah Seattle.