Find Us On Social Media :

Tak Dilengkapi Alat Pelindung Diri, Tukang Gali Kubur Jenazah Covid-19 Akui Tak Tahu Virus Corona hingga Diam-diam Dijauhi Tetangga

Tukang gali kubur jenazah positif covid-19

Di sana, beberapa penggali makam bekerja 15 jam per hari selama 7 hari per minggu, dengan gaji bulanan Rp 4,2 juta.

"Mereka setidaknya menggali 20 makam baru per hari, ditandai dengan papan kayu warna putih yang bertuliskan nama, tanggal lahir, dan tanggal wafat," tulis AFP.

Junaidi melanjutkan, pekerjaannya terus berlangsung tanpa henti karena "ambulans tidak pernah berhenti datang membawa jenazah." 

Baca Juga: Jokowi Akan Pandu Pembukaan Mal di Bekasi Hari Ini, Warganet: 'Di Rumah Saya Sudah Zona Hijau, Jangan Sampai jadi Zona Merah'

Sementara itu South China Morning Post (SCMP) yang pemberitaannya menyadur dari AFP, juga mengangkat sudut pandang yang sama.

Dikisahkan para penggali makam harus bekerja di bawah teriknya sinar matahari, dikelilingi keluarga korban yang tidak bisa berlama-lama menghadiri pemakaman.

"Sudah puluhan tahun (bekerja), dan saya merasa lelah kerja, baru tahun ini, kali ini, pas pandemi ini," terang Minar (54).

"Apakah ujian dari Tuhan buat saya, saya enggak tahu," imbuhnya.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Berdampak Pada Kesehatan Mental, Kini RS Darurat Wisma Atlet Sediakan Tim Kesehatan Mental Bagi Pasien dan Petugas

SCMP lalu menambahkan, tantangan lain bagi penggali makam adalah puasa Ramadhan, yang mewajibkan pemeluk agama Islam tidak makan dan minum selama matahari terbit.