Find Us On Social Media :

Hampir Mencapai 100.000 Kematian, Amerika Kenang Korban Covid-19 Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Amerika Serikat berduka hampir 100.000 kematian akibat Covid-19.

GridHEALTH.id - Dalam rangka mengenang hampir 100.000 orang yang meninggal karena Covid-19, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di semua gedung federal dan monumen nasional.

Keputusan itu muncul setelah Ketua DPR Nancy Pelosi dan Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer mengirim surat kepada Presiden Donald Trump yang meminta isyarat itu, dilansir dari CNN.com.

Baca Juga: Amerika Kelimpungan, Lebih 50 Ribu Orang Meninggal Akibat Covid-19

"Menghormati mereka dan kehilangan negara kami, kami menulis untuk meminta agar Anda memesan bendera untuk diterbangkan pada setengah staf di semua bangunan publik di negara kami pada hari yang menyedihkan perhitungan ketika kita mencapai 100.000 kematian," tulis dua Demokrat pemimpin, dikutip dari CNN.com.

"Itu akan berfungsi sebagai ekspresi kesedihan nasional yang sangat dibutuhkan oleh semua orang di negara kita." tambahnya.

Baca Juga: Perangi Covid-19, Pfizer dan BioNTech Lakukan Uji Coba Vaksin pada Sukarelawan Manusia di AS

Pengumuman itu pun dibagikan Trump melalui cuitan di akun Twitter pribadinya pada Kamis malam, 21 May 2020.

"Saya akan menurunkan bendera di semua Gedung Federal dan Monumen Nasional menjadi setengah-staf selama tiga hari ke depan untuk mengenang Amerika yang telah kita hilangkan dari virus corona," kata Trump melalui Twitter.

Bendera setengah tiang di AS antara lain dipasang di Gedung Putih (White House), kantor Presiden AS Donald Trump, Gedung Capitol, dan National Mall. 

Pengibaran bendera setengah tiang itu pun dilakukan selama tiga hari bertutut-turut, yang mana bendera diturunkan dari Jumat hingga matahari terbenam di hari Minggu.

Trump menambahkan, pada hari Senin, bendera akan dikibarkan kembali setengah tiang hingga Hari Peringatan untuk menghormati personel militer yang gugur dalam tugas negara.

Baca Juga: Di Amerika Serikat Mulai Muncul Sindrom Berbahaya Pada Anak-anak Terkait Covid-19

Hari Peringatan atau Memorial Day adalah hari nasional yang diperingati setiap hari Senin terakhir bulan Mei untuk menghormati staf yang gugur saat bertugas di militer AS.

"Bangsa kita berduka untuk setiap nyawa yang hilang akibat pandemi virus corona, dan kita berbagi dalam penderitaan semua orang yang menderita rasa sakit dan penyakit akibat wabah," tulis Trump dalam sebuah proklamasi yang memerintahkan ketaatan, dikutip dari npr.org.

Baca Juga: Covid-19 Melanda, Dokter Kulit Hitam di Amerika Ini Mengambil Langkah Dramatis di Atas Kapal Pesiar

"Melalui kesedihan kita, Amerika berdiri teguh dan bersatu melawan musuh yang tak terlihat. Semoga Tuhan menyertai para korban pandemi ini dan membawa bantuan dan penghiburan kepada keluarga dan teman-teman mereka."

Sejak kemunculan virus corona di Kota Wuhan, China pada Desember lalu, wabah penyakit itu kemudian menyerang berbagai negara, termasuk AS.

Hingga kini, AS tercatat sebagai negara di urutan pertama dengan kasus virus corona (Covid-19) terbanyak di seluruh dunia, yakni sebanyak 1.706.226 total kasus pada Senin, 25 Mei 2020.

Dari jumlah itu, 99.805 kematian tercatat karena virus corona (Covid-19).

Baca Juga: Warga Cium Bau Busuk Saat Wabah Virus Corona, Rupanya Ada 60 Mayat Menumpuk di Dalam Truk

Oleh karenanya, dengan jumlah yang hampir mencapai 100.000 kematian, maka pihak otoritas AS melakukan pengibaran bendera setengah tiang.

Dilansir dari laman resmi USAGov, bendera Amerika Serikat berkibar setengah-staf atau setengah tiang dilakukan ketika bangsa atau negara sedang berduka.

Umumnya, pengibaran bendera setengah tiang ini dilakukan untuk menandai kematian pejabat pemerintah, anggota militer, atau responden pertama.

Baca Juga: Di Amerika, Pasien Covid-19 Banyak Ditemui dalam Kondisi Obesitas

Juga untuk menghormati hari peringatan nasional lainnya atau mengikuti tragedi nasional.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona