GridHEALTH.id - Dua anggota kriminal bersenjata (KKB) Papua diamankan usai reaktif virus corona (Covid-19).
Hal itu diketahui saat keduanya terjaring razia Pembatasan Sosial Diperluas dan Diperketat (PSDD) pada Jumat (22/5/2020)di wilayah Papua.
Saat diinterogasi diketahui mereka merupakan anak buah Joni Botak, dalang di balik tragedi penembakan karyawan PT Freeport Indonesia pada 30 Maret lalu.
Dilansir dari Surya.co.id (1/6/2020), dua anggota KKB Papua tersebut berinisal TW dan YM.
Satu diantara dua KKB Papua itu juga mengaku ikut dalam aksi penembakan karyawan PT Freeport Indonesia.
Penangkapan bermula ketika pemerintah setempat tengah menerapkan aturan PSDD demi meminimalisir penyebaran virus corona di Papua.
Baca Juga: KKB Papua lebih Ganas dari Covid-19, Tenaga Medis yang Baru Datang Tewas Oleh Mereka
Adapun dalam penerapan PSDD, warga disana tidak boleh berkegiatan dari pukul 14.00 WIT sampai 06.00 WIT.
TW dan YM kemudian terjaring razia sehingga diwajibkan mengikuti rapid test dan hasilnya reaktif.
Maka keduanya harus diisolasi di selter wisma atlet.
Saat itulah polisi mendapatkan informasi bahwa dua anggota KKB berada di dalam selter.
Selama masa karantina, polisi memantau mereka dari luar selter. Ketika dua orang tersebut mencoba kabur dari selter, polisi menangkap mereka.
Menurut polisi kedua anggota KKB itu diketahui sebagai anak buah Joni Botak.
"Satuan Reskrim Polres Mimika telah menangkap dua orang KKB kali kopi anak buah dari Joni Botak berinisial TW dan YM, yang diduga terlibat dalam aksi penembakan di wilayah hukum Polres Mimika," kata Era dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/5/2020).
Dalam pemeriksaan, TW kooperatif dan mengaku terlibat penyerangan kantor Freeport hingga menewaskan seorang warga negara asing New Zealand.
Bahkan saat itu TW mengakui sempat membawa tas berisi amunisi milik Joni Botak.
Sementara YM membenarkan dirinya termasuk dalam anggota KKB namun dia tak pernah terlibat penyerangan PT Freeport.
"Sementara TW dilakukan penahanan terkait keterlibatan aksi penembakan yang dilakukan," kata Era.
Diberitakan sebelumnya, KKB Papua Joni Botak berperan dalam penembakan terhadap 7 pegawai PT Freeport Indonesia di wilayah OB 1, kawasan perkantoran dan pemukiman karyawan.
Pasca-penembakan tersebut, TNI/Polri melakukan pengejaran dan penyisiran di area tersebut dan melakukan razia.
Dari hasil investigasi sementara, aparat keamanan mendapatkan informasi, bahwa penembakan itu dilakukan sedikitnya delapan orang.
Graeme Thomas Weal (57), yang merupakan warga negara New Zeland tewas. Dia berprofesi sebagai konsultan layanan pusat.
"Dari aksi tersebut ada tiga korban, satu WNA asal New Zeland meninggal dunia dan dua WNI terluka," kata Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata, kepada wartawan di Kantor Polsek Kuala Kencana, Senin sore.
Baca Juga: Beredar Informasi; Jangan ke Rumah Sakit meski Alami Gejala Covid-19, Ini Kata Dokter
Sementara itu, dua korban luka-luka lainnya adalah Jibril MA Bahar (49) dan Ucok Simanungkalit (57).
Jibril mengalami luka tembak di perut dan paha bagian kanan. Sedangkan ucok tertembak di bagian siku tangan dan punggung belakang.
Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, aksi penembakan di kawasan penambangan emas Freeport itu diduga ulah gerombolan pimpinan Joni Botak.
Saat ini aparat keamanan tengah dikerahkan untuk melakukan pengejaran ke gerombolan tersebut.
Baca Juga: Sempat Buat Risma Marah-marah, Ini Tanggapan Khofifah Terkait Polemik Mobil PCR
"KKB dilaporkan melakukan penyerangan dengan menembaki karyawan saat berada di OB 1 Kuala Kencana.
Belum ada laporan terkait pengejaran yang dilakukan tim gabungan, karena anggota masih di lapangan," kata Waterpauw, dilansir dari Antara.
Saat ini lokasi penembakan langsung dijaga ketat aparat keamanan bersenjata.(*)
Baca Juga: Sempat Sutradarai Film Bertema Narkoba, Dwi Sasono Ditangkap Akibat Dugaan Kepemilikan Ganja
#berantasstunting
#hadapicorona
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul 2 Anggota KKB Papua yang Reaktif Covid-19 Ternyata Anak Buah Joni Botak, Berikut Fakta-faktanya