Find Us On Social Media :

Surabaya Jadi Zona Hitam Covid-19, 86 Balita di Jawa Timur Ikut Positif Terinfeksi Virus Corona

86 balita di Jawa Timur positif corona

GridHEALTH.id -  Hampir seminggu ini, Kota Surabaya ditetapkan sebagai kawasan zona hitam Covid-19.

Berdasarakan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Surabaya menduduki posisi pertaman jumlah kasus positif virus corona.

Baca Juga: Bayi 6 Hari Positif Corona, Jadi Kasus Pasien Termuda dan Pertama di Indonesia

Bahkan hingga Rabu (3/6/2020), jumlah kasus positif Covid-19 dilaporkan mencapai 2.748 orang.

Pertambahan jumlah kasus positif di Kota Surabaya inilah yang turut menyumbangkan peningkatan jumlah kasus positif corona di Jawa Timur yang kini menjadi 5.132 kasus.

Namun rupanya, jumlah peningkatan pasien positif corona ini juga berasal dari pasien balita atau anak-anak di bawah lima tahun.

Baca Juga: Wajib Pakai Makser di Era New Normal, Haruskah Olahraga Juga Memakai Masker?

Diketahui, sebanyak 86 balita di Jawa Timur ikut terinfeksi virus corona.

Melansir dari Kompas TV, kasus corona pada anak balita ini merupakan 1,72% dari total kasus positif corona di Jawa Timur.

Jumlah anak balita yang tertular virus corona di Jawa Timur ini disampaikan Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Joni Wahyuhadi.

Baca Juga: Industri Hiburan Kembali Bangkit, Reza Rahadian Bikin Miniseri tentang Perjuangan Tenaga Medis Tangani Pasien Covid-19

"Bisa kita lihat di sini (peta Covid-19), anak-anak di bawah usia lima tahun (yang terpapar Covid-19)," kata Joni di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (1/6/2020).

Joni menyebut, 1,75 persen itu terdiri dari balita perempuan dan laki-laki.

“Detailnya 1,06% balita laki-laki dan 0,66% perempuan, atau jumlahnya sekitar 86 orang,” ucap Joni.

Baca Juga: Niat Hilangkan Virus Corona, Motor Pria Ini Terbakar usai Disemprot Cairan Desinfektan oleh Petugas Keamanan

Kebanyakan dari mereka memang terpapar corona dari orang dewasa yang berkontak erat dengan anak-anak yang akhirnya tertular Covid-19.

Serta lingkungan sekitar tempat tinggal balita itu juga mempengaruhi dalam penularan Covid-19.

Baca Juga: Total Kematian Lebih Sedikit dari Tanah Air, Mahasiswa Indonesia di Jepang Dapat Bantuan Dana Rp 13 Juta selama Pandemi Covid-19

“Ada tiga hal yang berpengaruh erat dalam penularan virus corona. Pertama adalah host-nya (manusia), virusnya yang cepat menular dan juga lingkungannya,” jelasnya.

Selain anak balita, data remaja yang terinfeksi covid-19 dengan rentang usia 6-19 tahun sebanyak 6,82%.

Baca Juga: Penyebab Surabaya Menjadi Black Zone Covid-19 Diketahui, Pendonor Plasma Darah Dicari

Melihat bukti nyata bahwa masih banyak anak-anak yang rentan tertular virus corona, ada baiknya untuk tetap mengajarkan anak untuk melakukan physical distancing. (*)

#hadapicorona #berantasstunting