Find Us On Social Media :

Awalnya TBC, Ternyata Positif Corona lalu Kabur, Ditemukan di Dukun, Walhasil Puluhan Orang Jadi ODP

Pasien positif corona kabur dan berobat ke dukun.

GridHEALTH.idAwalnya TBC, Ternyata Positif Corona lalu Kabur, Ditemukan di Dukun, Walhasil Puluhan Orang Jadi ODP

Kejadian aneh bin ajaib juga tragis terjadi belum lama ini.

Baca Juga: Peneliti di Thailand Uji Kelelawar Untuk Penangkal Virus Corona

Seorang wanita usia 42 tahun, hasil SWAB test-nya menunjukan hasil positif infeksi corona.

Karenanya dirinya dijemput tenaga medis untuk dirawat di fasililitas kesehatan yang telah disediakan negara sebagaimana mestinya.

Tapi, saat dijemput si wanita positif corona tersebut kabur.

Baca Juga: Kaya Omega-3, Ikan Salmon Diduga Jadi Penyebab Gelombang Kedua Virus Corona di Beijing

Karuan hal itu membuat pusing dan geram tenaga medis yang baik-baik aan menolongnya.

Setelah sekian lama menjadi buron tenaga medis. Wanita tersebut ternyata bersama keluarganya ditemukan beribat di tempat praktek seorang dukun.

Wal hasil, karena si wanita pasien positif corona tersebut telah kontak dengan dukun dan klien si dukun lainnya dalam waktu yang lama, puluhan orang yang ada di tempat praktek si dukun menjadi PDP.

Baca Juga: Virus Corona RI Tembus 40 Ribu Orang, Pakar Epidemiologi Tenangkan Masyarakat Kasus Covid-19 Bukan Berarti Keadaan Memburuk: 'Jangan Dilihat Secara Bulat'

Baca Juga: Isolasi Mandiri Tak Sama dengan Diam di Rumah, Yuk Pahami Isolasi Mandiri yang Tepat!

Wanita berinisial E ini, kabur ke rumah dukun di Kecamatan Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat.

Pilih pergi ke dukun, wanita asal Desa Balekambang, Jonggol itu rupanya pernah jalani perawatan di rumah sakit.

Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Puskesmas Sukamakmur Teguh Yudiana mengatakan, gejala awal yang diderita oleh E adalah TBC atau Tuberkulosis.

Tak ada perubahan singnifikan perihal kesehatnnya dan adanya kendala ekonomi, membuat E bertindak nekat dengan pergi ke dukun.

"Awalnya dia ke rumah sakit untuk berobat karena sakit TBC. Karena selama dirawat tidak ada perbaikan yang signifikan, ditambah lagi ekonominya, akhirnya dia ke dukun," jelas Teguh dilansir dari Kompas via Tribun Jabar.

Disebut derita TBC, pasien E juga keluhakan sesak napas dan demam.

Baca Juga: Kaya Omega-3, Ikan Salmon Diduga Jadi Penyebab Gelombang Kedua Virus Corona di Beijing

Baca Juga: Aulia Kesuma Sang Pembunuh Berencana Demi Uang Rp 10 M Kini Divonis Mati, Dulu Sempat Sewa Orang Pura-pura Kesurupan usai Bunuh Suami dan Anak Tirirnya

Curigai positif corona, akhirnya dilakukan rapid test dan hasilnya positif.

Dapat hasil positif saat rapid test, akhirnya dilakukan tes swab dengan Polymerase Chain Reaction atau PCR.

Menunggu hasil swab, pasien memilih untuk pulang dengan alasan ingin bertemu anak dan suami.

Baca Juga: Punya Asam Urat, Ini Ramuan Alami Penyembuh yang Bisa Dibuat Sendiri

Tak lama setelah diberi ijin untuk pulang, hasil tes pun keluar dan dinyatakan positif corona.

Petugas kesehatan pun akhirnya meminta pasien untuk lakukan isolasi di RSUD Cileungsi, namun dapat penolakan dari keluarga.

Sebab adanya penolakan dan khawatir terjadi penularan, rumah sakit akhirnya bekerjasama dengan puskesmas untuk menjemput paksa pasien.

Baca Juga: 15 Juni Diperingati Hari DBD ASEAN, Berikut Langkah Tepat Agar Terhindar dari Gigitan Nyamuk

Baca Juga: Terbengkalai Akibat Kasus Korupsi, Laboratorium Flu Burung Disulap Jadi Tempat Pengembangan Vaksin Virus Corona

Sayang, wanita 42 tahun itu sudah tinggalkan rumah dan setelah dilakukan pelacakan selama 3 hari ditemukan di rumah dukun.

"Nah pas hari Senin itu jam 12.00 dapat kabar bahwa pasien ini berobat ke dukun. Memang di Sukamakmur ada dukun yang tenar bisa mengobati segala macam penyakit katanya. Kecurigaan kita benar, ternyata pasien ada di sana setelah kita cek nama dia," kata Teguh.

Ada 8 petugas yang menjemput pasien E dengan gunakan APD lengkap dan ambulans ke RSUD Cileungsi.

Baca Juga: Peringatan Ridwan Kamil Pasca Pelonggaran PSBB, 'Warga Luar Jawa Barat Belum Boleh Masuk'!

Dua hari menginap d rumah dukun, akhirnya tenaga medis lakukan pemeriksaan kondisi pasien termasuk juga dukun yang mengobati.

"Pas kita ke sana, ternyata mereka kaget dan pengakuannya sudah 2 hari di sana, berbaur dengan warga yang sedang berobat ke dukun, ada sekitar 10 orang. Jadi dukun ini juga menerima rawat inap di sana," kata Teguh.

Dari hasil penelusuran ada 10 orang yang kemudian dinyatakan sebagai ODP atau orang dengan pengawasan.(*)

#brantasstunting

#HadapiCorona