GridHEALTH.id - Pengembangan obat dan vaksin virus corona tengah gencar dilakukan beberapa peneliti di seluruh dunia.
Bahkan di Indonesia, kini disediakan laboratorium baru bekas gedung Laboratorium Avian Flu atau laboratorium flu burung guna mengembangkan vaksin virus corona.
Tak hanya itu, pemerintah mendapuk para pepneliti dari Universitas Airlangga Surabaya untuk ikut mengembangkan vaksin tersebut.
Kini kabarnya, Unair mengklaim telah menemukan obat corona, yaitu dengan mengombinasikan 5 obat-obatan yang sudah siap diedarkan di masyarakat.
Baca Juga: Droplet Bertahan 15 Menit, Ini Alasannya Kenapa di Angkutan Umum dan Kereta Api KRL Dilarang Bicara
Dikutip dari laman news.unair.id, Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga, Dr. dr. Purwati, SpPD, K-PTI FINASIM menjelaskan, obat tersebut terdiri dari lima kombinasi regimen obat dari obat-obat yang sudah beredar di pasaran yakni:
1. Lopinavir/ritonavir dengan azithromicyne;2. Lopinavir/ritonavir dengan doxycyline;3. Lopinavir/ritonavir dengan chlaritromycin;4. Hydroxychloroquine dengan azithromicyne;5. Hydroxychloroquine dengan doxycycline.
Melansir WebMD, azithromicyne digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri dan menghentikan pertumbuhan bakteri.
Sedangkan, doxycyline digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri, termasuk yang menyebabkan jerawat, juga digunakan untuk mencegah malaria.
Doxycyline ini dikenal sebagai antibiotik tetrasiklin yang bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.
Antibiotik ini hanya mengobati infeksi bakteri, namun tidak akan bekerja untuk infeksi virus pernapasan (seperti flu).
Clarithromycin juga digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri dan menghentikan pertumbuhan bakteri.
Ketiga obat ini ternyata dapat menimbulkan reaksi efek samping yang hampir sama, seperti gangguan perut, diare atau buang air besar, mual, muntah.
Kendati demikian, bolehkah kombinasi obat tersebut dikonsumsi secara bersamaan?
Seperti dikutip dari Medical Daily, sebuah penelitian di Belanda menunjukkan bahwa kombinasi dua jenis obat yang dikonsumsi bersama-sama dapat memicu peningkatan risiko perdarahan gastrointestinal.
Oleh karena itu, penggunaan obat-obatan sebaiknya disertai dengan resep dokter untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
Jangan asal meminum obat tanpa anjuran dokter dan spesialis.
Selanjutnya, lima kombinasi obat penyembuhan corona dari Universitas Airlangga akan dibagikan ke rumah-rumah sakit melalui gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 nasional.
Baca Juga: Benar Indonesia Mau Bebas Covid-19? Ditegur Tak Pakai Masker Malah Beri Bogem Mentah
Meski demikian, dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan menganjurkan untuk meneliti lebih lanjut efek samping 5 obat kombinasi tersebut pada manusia. (*)
#hadapicorona