Find Us On Social Media :

Terkendala Biaya Tes Covid-19 hingga Bolak-balik RS, Seorang Ibu Harus Rela Kehilangan Bayi dalam Kandungan

Ibu hamil di Makassar kehilangan bayi di dalam kandungan

GridHEALTH.id - Kabar duka datang dari seorang ibu hamil bernama Ervina Yana (30) di Makassar. Pasalnya, ibu hamil ini mengalami penolakan oleh sejumlah rumah sakit lantaran tak mampu membayar swab tes virus corona, sebagai persyaratan melahirkan di tengah pandemi Covid-19 ini.

Akibatnya, calon anak ketiganya meninggal dunia di dalam kandungan Ervina, Selasa (16/6/2020) lalu.

Baca Juga: Tak Hanya India, Kasus Bayi Dilahirkan dari Ibu Positif Covid-19 Terjadi di Indonesia

"Ibu Ervina ini peserta BPJS Kesehatan, tapi ditolak tiga rumah sakit karena tidak ditanggung biaya rapid test dan swab," ujar Alita Karen, aktivis perempuan Makassar yang ikut mendampingi Ervina, Selasa (16/6/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Selama WFH Jumlah Ibu Hamil Meningkat, Ada Risikonya Kehamilan di Tengah Pandemi Covid-19

Sejak awal, Ervina diketahui memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas Paccerakang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar. Pada saat kontraksi, Ervina langsung bergegas ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Sentosa, Makassar.

Namun, karena alasan Ervina memiliki riwayat penyakit diabetes, serta tidak melakukan kontrol kehamilan di RS tersebut, Ervina ditolak dan dirujuk ke rumah sakit lainnya.

“Karena Vina punya riwayat penyakit diabetes dan tidak kontrol kehamilan di Rumah Sakit Sentosa disarankan untuk rapid test. Kemudian RS Sentosa merujuknya ke RS Siti Hadihjah." ujar Alita.

Baca Juga: Pilih Merawat Bayi Positif Covid-19 di Rumah hingga Sembuh, Tenaga Medis Sampai Tak Percaya dengan Perubahan yang Dialami Sang Bayi

Setibanya di RS Siti Hadihjah, Ervina kembali ditolak dengan alasan pihak rumah sakit yang tidak memiliki alat tes Covid-19 dan peralatan operasi yang memadai. Hingga akhirnya, Ervina kembali mendapatkan rujukan ke rumah sakit lain.

"Pihak RS Siti Hadihjah beralasan tak mempunyai alat rapid test, swab, dan operasi, kemudian kembali merujuk ke RS Stella Maris,” jelasnya.

Baca Juga: Penularan Bukan Dari ASI, Ibu Positif Virus Corona Tetap Bisa Menyusui

Akhirnya di RS Stellamaris, Ervina menjalani rapid tes dengan membayar biaya sebesar Rp600.000.

Hasil rapid tes menyatakan bahwa Ervina reaktif dan disarankan untuk menjalani swab tes dengan biaya Rp2,4 juta.

Lagi-lagi, lantaran terkendala biaya, maka pihak keluarga kembali membawa Ervina ke rumah sakit ke-empat.

Baca Juga: Daftar Rumah Sakit yang Menyediakan Test Covid-19 di Seluruh Indonesia, Lengkap Biayanya Mulai dari 300 Ribu Sampai 6 Juta

“Pasien tidak sanggup bayar tes swab seharga Rp 2,4 juta. Kemudian keluarga membawanya ke RSIA Ananda,” kata Alita.

Sayangnya, setibanya ibu hamil itu di RSIA Ananda, bayi dalam kandungan Ervina justru dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Pertama Kali Ditemukan, Seorang Bayi Meninggal Akibat Virus Corona

"Saya mendengar cerita dokter di (RSIA) Ananda yang menangani, kalau pada saat di USG itu janin sudah tidak bergerak. Jadi mau di-rapid dulu karena harus dioperasi dan rencana memang operasinya hari ini. Kan harusnya kemarin tapi harus dulu melalui proses rapid, makanya melewati proses rapid dan dia reaktif," tuturnya.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona