Find Us On Social Media :

Update Covid-19; Tinggi Hormon Stres, Risiko Kematian Pasien Covid-19 Semakin Besar, Ini Fakta Studinya

Untuk studi baru, para peneliti mengamati 535 pasien, termasuk 403 dengan Covid-19 yang dikonfirmasi - mereka yang memiliki virus memiliki tingkat lebih tinggi daripada kortisol daripada mereka yang tidak.

Baca Juga: Zita Anjani Sebut Anak-anak Stres Terlalu Lama Belajar dari Rumah, Orangtua Murid: 'Anaknya Ibu Kali yang Stres'

Tingkat yang ditemukan 'sangat tinggi', yakni sebanyak tiga kali lipat tingkat kortisol yang ditemukan dalam darah setelah seseorang menjalani operasi besar, tutur penulis dalam penelitian tersebut.

Penulis utama studi Profesor Waljit Dhillo, mengatakan dari sudut pandang seorang endokrinologis, masuk akal bahwa pasien Covid-19 yang paling sakit akan memiliki tingkat kortisol yang lebih tinggi, tetapi tingkat ini sangat tinggi.

Dia mengatakan, tiga bulan lalu mereka mulai melihat gelombang pasien Covid-19 di rumah sakit London dengan sedikit informasi tentang cara membuat triase mereka.

"Sekarang, ketika orang tiba di rumah sakit, kami berpotensi memiliki penanda sederhana lain untuk digunakan bersama dengan tingkat saturasi oksigen untuk membantu kami mengidentifikasi pasien mana yang perlu dirawat segera, dan yang mungkin tidak," katanya.

Tingkat kortisol ketika sehat dan istirahat, adalah 100-200 nm / L dan hampir nol ketika kita tidur - kadar kortisol yang rendah pada pasien yang sakit dapat mengancam jiwa.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Lupa Hari selama WFH Bisa Jadi Tanda Stres Akibat Pandemi Corona