Find Us On Social Media :

Mengerikan, 4 Genarasi Melakukan Inses, Berhubungan Seks dengan Saudara Kandung Bahkan Orangtua Kandung

Ilustrasi inses

GridHEALTH.id - Mengerikan, 4 Genarasi Melakukan Inses, Berhubungan Seks dengan Saudara Kandung Bahkan Orangtua Sendiri

Menurt agama, khususnya Islam, dan juga menurut medis, hubungan seks dan pernikahan sedarah harus dihindari.

Baca Juga: Dahulu Diprotes Kini Dipuji, Pasutri Kenakan Pakaian Hazmat dan APD Lengkap Saat Naik Pesawat

Itu adalah tindakan terlarang dan mengerikan.

Seorang keturunan dari hasil inses, melansir genetics.thetech.org, akan memiliki keragaman genetik yang sangat minim dalam DNA-nya karena DNA turunan dari ayah dan ibunya mirip.

Nah, kurangnya variasi dalam DNA dapat berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk peluang mendapatkan penyakit genetik langka albinisme, fibrosis sistik, hemofilia, dan sebagainya.

Baca Juga: Fakta Baru Dokter Gigi yang Viral karena Telanjang di Jalanan Kota Surabaya, Ketua RT; Kenapa kok Malah Direkam?

Efek lain dari inses adalah peningkatan infertilitas pada orangtua dan keturunannya, yakni cacat lahir seperti asimetri wajah, bibir sumbing, atau kekerdilan tubuh saat dewasa.

Tapi ada sebuah keluarga yang telah mempertahankan kebiasaan inses ini hingga empat generasi.

Mereka adalah klan Colt yang berasal dari Australia.

Baca Juga: Bak Bumerang, Dulu Selalu Anggap 'Gila' Para Artis yang Terjerat Narkoba, Dwi Sasono Kena Amuk Widi Mulia: 'Gila Ya! Gue Orang yang Paling Dekat Sama Lo!'

Baca Juga: Jangan Keliru, Dexamethasone Bukan Penangkal Corona Tetapi Mengobati Pasien Covid-19 dengan Kondisi Kritis

Martha Colt adalah salah satu pendirinya. Melansir Intisari.id (20 Juni 2020), ibu dengan empat anak hibrida hasil hubungan intim dengan saudara lelakinya.

Anak-anak itu berusia lima hingga dua belas tahun, dengan kondisi hampir semuanya cacat wajah.

Seorang anak laki-laki memiliki gangguan berjalan, dengan psoriasis yang parah, dan masalah pendengaran serta pengelihatan.

Kemudian anak gadisnya, berusia 9 tahun tidak bisa mendengar maupun menulis, terhambat bicara dan tidak bisa mandi.

Beberapa anak-anak itu juga memiliki kebiasaan aneh, sering menyiksa alat kelamin binatang dan berhubungan intim dengan sepupu, paman, maupun bibi mereka.

Empat dari lima anak Martha Colt berusia 11 dan 20 tahun adalah hasil kawin dengan saudara kandung dan orang tuanya.

Baca Juga: Penyebaran Covid-19 di Ambon Makin Masif dan Meresahkan, Ada 568 OTG Berkeliaran

Baca Juga: Bangga, Ada Orang Indonesia Jadi Pakar PCR Covid-19 di Inggris

Penemuan keluarga ini terjadi pada Juni 2010, dan penyelidikan dilakukan hingga Juli 2012, ketika seorang anak mendengar tentang seorang gadis yang tidak terawat tinggal di hutan.

Tak disangka, anak itu mengandung anak dari saudara lelakinya sendiri.

Selama tahun berikutnya, polisi terus melacak keluarga itu dan menempatkan beberapa anaknya di panti asuhan.

Polisi juga menemukan bahwa, anak-anak dan dewasa terlibat dalam kegiatan perkawinan sedarah yang mengakibatkan anak-anak cacat genetik.

Tinggal di gubuk kumuh, dan tenda karavan, keluarga itu tidak memiliki akses air, dan menyebabkan anak-anaknya sebagian besar menderita infeksi jamur.

Baca Juga: Duplikasi Virus Makin Mengganas, WHO Syaratkan Masker Kain Harus 3 Lapis

Keluarga Colt dijuluki sebagai 'klan inses Colt' dituduh melakukan inses dalam empat generasi dimulai dari saudara lelaki dan perempuan bernama Tim dan June yang bermigrasi dari Selandia Baru 1970-an.

'Sekte' itu dilaporkan dipimpin oleh matriark Betty Colt yang diyakini sebagai putri mereka.

Saudara laki-laki Betty dan Martha, Derek Colt (29), menghadapi dua tuduhan inses dengan seseorang yang berusia di bawah 16 tahun.

Baca Juga: Update PSBB DKI Jakarta: Mereka dengan Ciri Berikut Dilarang Masuk Kawasan CFD dan GBK, Demi Bisa Memutus Mata Rantai Covid-19

Baca Juga: Amerika Serikat Kritis Covid-19, Kematian Capai 100 Ribu Jiwa, Donald Trump Kukuh Buka Lockdown

Sementara Raylene Colt (34) dan Betty yang berusia 50 tahun menghadapi tuduhan sumpah palsu.

Ketika anak-anak dipindahkan, orang dewasa tersebar di seluruh Australia.

Total keluarga itu memiliki hampir 40 keluarga mulai kakek-nenek, ibu, ayah, anak, bibi, paman, keponakan, dan saudara-saudari semuanya melakukan inses.

Banyak anak-anak terlahir dari hubungan inses ini menderita masalah medis.(*)

Baca Juga: Tenaga Medis Terenyuh Karena Permintaan Pasien Covid-19 Sembuh Ini, Minta Diisolasi Kembali dengan Alasan Sang Pujaan Hati

#berantasstunting

#HadapiCorona