Find Us On Social Media :

Sabar Kang Emil, Ridwan Kamil; Jawa Barat Kembali Dilanda Wabah Penyakit Lain Selain Covid-19

Usai Virus corona, Ridwan Kamil mengatakan Jawa Barat kembali dipusingkan dengan mewabahnya penyakit lain.

GridHEALTH.id - Sabar Kang Emil, Ridwan Kamil; Jawa Barat Kembali Dilanda Wabah Penyakit Lain Selain Covid-19

Setelah wabah virus corona (Covid-19) mulai mereda, Gubernur Ridwan Kamil mengaku bahwa Jawa Barat kembali dipusingkan dengan mewabahnya penyakit lain.

Baca Juga: Jerinx SID; Sumpah Saya Tidak Terima! Gegaranya Ibu Hamil Ditolak Bersalin Karena Tak Mampu Bayar Tes Covid-19

Penyakit tersebut sudah ada sejak lama dan tidak kunjung tuntas.

Sekarang malah kembali mewabah saat pandemic Covid-19.

Penyakit tersebut berasal dari nyamuk, yang mebawa virus.

Sehingga jika nyamuk tersebut menggigit manusia, maka manusia tersebut bisa terinfeksi.

Penyakit tersebut padahal bisa dicegah dengan kebersihan lingkungan dan sanitasi yang baik di setiap rumah juga wilayah.

Baca Juga: Waspada Krim Pemutih Kulit, Jika Tidak Ingin Putih Seperti Zombie, Ini Buktinya

Baca Juga: Kisah Jenazah yang Tertukar, Korban Covid-19 yang Ditangisi Keluarga di Surabaya

Penyait tersebut tak lain adalah demam berdarah dengue (DBD) yang kini cukup mewabah di Jawa Barat.

Melansir dari kanal Youtube Kompas TV, Kementerian Kesehatan mencatat ada puluhan ribu kasus demam berdarah di Indonesia.

Dimana Jawa Barat menjadi salah satu wilayah yang paling banyak kasus demam berdarah.

Dalam rentang Januari hingga akhir Mei di Kota Bandung yang sebagai kota percontohan mencapai 1.748 kasus dengan angka kematian 9 orang.

Hal itu menjadikan Kota Bandung sebagai daerah dengan kasus DBD tertinggi di Jawa Barat.

Baca Juga: Waspada Krim Pemutih Kulit, Jika Tidak Ingin Putih Seperti Zombie, Ini Buktinya

Meski kasus demam berdarah terus meningkat di tengah pandemi.

Ridwan Kamil memastikan kedua penanganan kasus tersebut dapat dikatakan berjalan baik.

Ridwan Kamil pun berusaha melakukan berbagai upaya.

Salah satunya Ridwan meminta agar dinas kesehatan melakukan pemantauan di daerah-daerah siaga satu.

Baca Juga: Fakta Eksperimen Viral Padahal Janggal, Air Rebusan Pare Hilangkan Kolesterol dan Menetralisir Racun Tubuh

Ridwan Kamil mengaku, penyakit DBD memang saat ini sedang diperhatikan.

"DBD ini terus kita perhatikan, karena covid ini kita tidak boleh mengalihkan atensi pada penyakit-penyakit lain," tambahnya.

Baca Juga: Anak Terlambat Imunisasi Bisakah Dikerjar Setelah Usia 1Tahun? Ini Kata Dokter

Menurut Ridwan Kamil, musim saat ini lah yang menyebabkan kasus demam berdarah melonjak tinggi.

"Khususnya di musim seperti ini demam berdarah memang sedang tinggi-tingginya. Jadi sudah ditugaskan kepada Depkes untuk memonitoring di daerah-daerah siaga satu. Mudah-mudahan di akhir tahun ini covid dan demam berdarah bisa kita kendalikan," tutup Ridwan.

Diketahui penyakit DBD ini memang sangat berbahaya karena bisa menyerang organ dalam tubuh yang memicu komplikasi dan menyebabkan kematian.

Baca Juga: Layaknya Bioskop, Warga Diharuskan Pesan Saf sebelum Salat Berjamaah di Masjid saat Pandemi Covid-19

Melansir dari Mayo Clinic, komplikasi utama yang sering terjadi saat terserang DBD adalah kerusakan pembuluh darah dan kelenjar getah bening.

Selain itu, ada juga pendarahan organ dalam yang ditandai dengan mimisan, gusi berdarah, badan mudah memar tanpa sebab, hingga BAB berdarah.

Perdarahan di dalam organ tersebut lambat laun dapat menyebabkan syok akibat tekanan darah yang menurun drastis dalam waktu singkat.

Baca Juga: Makan Malam Sering Terlambat, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Kesehatan

Syok disini bukan berarti kaget, tetapi sudah sampai tahap yang lebih parah.

Jika itu yang dialami, artinya penyakit demam berdarah sudah masuk kategori dengue shock syndrome (DSS).

Ini adalah jenis demam dengue yang paling parah dan bisa menyebabkan gagal jantung dan gagal ginjal, Bahkan kemungkinan berujung pada kematian.

Baca Juga: Corona di Jawa Timur Tembus 10.115 Kasus, Pasar dan Tempat Wisata Jatim Malah Menang Lomba Inovasi New Normal

Ditahap ini pasien demam berdarah dengue bisa mengalami kebocoran plasma.

Melihat keterangan tersebut, adabaiknya kita juga turut membantu pencegahan kedua penularan virus tersebut, baik itu virus corona maupun DBD dengan menjalani gaya hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan sesuai protokol kesehatan yang berlaku.(*)

Baca Juga: Di Tengah Kemelut Covid-19, Muncul Penemuan Virus Bisa Ciptakan Gen Baru dari Kode Genetik Manusia

 #berantasstunting

#hadapicorona