Find Us On Social Media :

Sudah Sembuh dari Infeksi Covid-19? Awas, Bisa Jadi Corona Hanya Tertidur dalam Tubuh

Covid-19 merusak organ dalam dan dugaan virus hanya 'tertidur' pada pasien sembuh.

GridHEALTH.id - Jutaan orang didunia dilaporkan telah terinfeksi virus corona (Covid-19), sejak mewabah dari awal tahun lalu.

Banyak pasien yang meninggal dunia, tapi tak sedikit juga mereka yang telah dinyatakan sembuh.

Menurut data dari worldometers.info/coronavirus pada hari Jumat (26/6/2020), tercatat ada 9,714,951 kasus infeksi Covid-19 di dunia yang terkonfirmasi.

Dimana angka kematian mencapai 491,868 kasus, sementara yang sembuh sebanyak 5,250,218 kasus.

Meski angka kesembuhan virus corona ini cukup baik, namun Otoritas Rumah Sakit Hong Kong menemukan pasien yang sembuh dari Covid-19 akan mengalami kerusakan paru-paru 20-30%.

Bahkan yang lebih mengerikan pasien bisa mengalami kerusakan organ dalam seumur hidup.

Baca Juga: Jamur Enoki Ditarik dari Pasaran, Padahal Ada Ancaman Makanan Lain yang Juga Rentan Tercemar Bakteri Listeria Monocytogenes

Baca Juga: Gejala Baru Virus Corona Dirilis CDC, Semakin Sulit Dideteksi

Sementara yang paling dikhawatirkan ilmuwan adalah virus ini kemungkinan hanya tertidur dalam tubuh manusia ketika pasien dinyatakan sembuh, dan masih bisa hidup selama puluhan tahun kemudian.

Penelitian itu dilakukan oleh Universitas Yale yang menyatakan, adanya kerusakan jantung, hati, pada pasien Covid-19.

"Covid-19 bukan hanya gangguan pernapasan," kata Dr Harlan Krumholtz, seoranga ahli jantung di Universitas Yale.

Baca Juga: Diperingatkan WHO, China Tetap Gelar Festival Makan Daging Anjing di Masa Pandemi

"Ini bisa memperngaruhi jantung, hati, ginjal, otak, sistem endokrin dan sistem darah," tambahnya.

Peradangan dan respon kekebalan tubuh telah berkaitan dengan penyakit stroke dan serangan jantung.

Baca Juga: Fakta Seputar Listeria, Penyakit Bawaan Makanan yang Mengancam Keselamatan

Para peneliti juga mengkhawatirkan virus ini bisa tertidur dan hidup di tubuh manusia selama puluhan tahun.

Lalu, hidup kembali dengan cara yang sama sebagaimana virus herpes menyebabkan cacar air dan muncul kembali sebagai herpes zoster.

Menurut Los Angeles Times, belum ada yang selamat dalam jangka panjang dari penyakit ini.

Baca Juga: Dituding Pakai Jampi-jampi, Rahasia Saeful Bahri Sukses Nikahi 2 Wanita Dijelaskannya Usai Malam Pertama Kepada Wartawan

Di China korban pertamanya kambuh lagi hanya tiga bulan lebih sedikit menderita virus corona.

Sementara para dokter masih sibuk merawat pasien yang masih sakit, dan masih memantau 370.000 orang yang berhasil disembuhkan.

Dokter juga khawatir, jika beberapa organ dalam manusia tidak lagi berfungsi dengan baik dan pulih setelah terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Hamil Besar, Tasya Farasya Ngepel Jongkok, Agar Persalinan Lancar?

Ini bisa membuat pasien lebih rentan selama beberapa bulan ke depan ketika virus corona belum ada vaksinnya.

"Saya pikir ada gejala sisa jangka panjang," Kata Dr Joseph Brennan ahli jantung dari Yale.

"Saya tidak tahu, tetapi penyakit ini sangat luar biasa, sehingga beberapa orang menghadapi masalah kesehatan yang berkelanjutan," katanya.

Baca Juga: Di Tengah Merebaknya Kasus Virus Corona, WHO Sebut Dunia Mengalami Krisis Pasokan Oksigen

Meski demikian, penelitian ini masih perlu mengembangkan efek berkelanjutan dari virus corona yang kemungkinan tertidur dalam tubuh manusia.

Selain itu, laporan terbaru mengungkapkan bahwa virus ini bisa menyerang paru-paru sehat hingga membuatnya mati, lapor Daily Mirror.(*)

Baca Juga: Akhirnya Jokowi Buka Penyebab Covid-19 di Jatim Terus Melonjak Tajam Susul DKI Jakarta

 #berantasstunting

#hadapicorona