Find Us On Social Media :

Ditinggal Berbulan-bulan Selama Pandemi Corona, Anak Kos Ini Menjerit Lihat Kamarnya Berjamur dan Berbau Busuk

Kondisi kamar anak kos setelah ditinggal berbulan-bulan selama pandemi corona

GridHEALTH.id - Pandemi corona yang telah berlangsung hampir 4 bulan di Indonesia memang membuat sebagian orang merasa dibatasi pergerakannya.

Adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan beberapa daerah membuat orang-orang mulai tinggal di rumah saja selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Virus Corona Mudah Menyebar di Toko Baju, Begini Cara Mencuci Baju Lebaran dengan Benar

Bahkan sejak pengumuman tersebut, sistem pendidikan di Indonesia mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi mulai menerapkan sistem belajar daring demi mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Khususnya untuk para mahasiswa perantauan, sejak adanya kuliah sistem daring, mereka memilih pulang ke kampung halaman dan meninggalkan kos.

Sayangnya, pandemi corona ternyata belum juga mereda hingga sekarang, sehingga selama itulah kos-kosan para mahasiswa ditinggal tanpa diurus.

Baca Juga: Nanas Buah Paling Sehat di Dunia, Termasuk Bagi Ibu Hamil, Tapi Bisa Fatal Akibatnya Jika Salah Dosis

Seperti seorang anak kos satu ini yang kaget saat kembali ke perantauan, kala melihat kamarnya menjadi ladang jamur dan berbau busuk.

Melalui video yang diunggah di akun Instagram @makassar_info, anak kos ini memperlihatkan kondisi kamar indekosnya saat ini.

Tak hanya jamur, kamar anak kos tersebut juga sudah banyak didatangi ulat.

"Efek ditinggal berbulan-bulan. Udah jamuran dan berulat dong kosnya," tulis sang anak kos itu.

Bahkan isi kulkasnya pun mulai terlihat tak layak pakai, dan berbau tak sedap akibat beberapa makanan dan minumannya suda mengalami pembusukan.

Baca Juga: Klarifikasi Nikita Willy Perihal Jenazah Ayahnya yang Dimakamkan Menggunakan Protokol Covid-19

Baca Juga: Akibat Hernia, Deddy Corbuzier Ceritakan Bahunya Hampir Copot Tiap Kena AC hingga Harus Diresepkan Narkoba

Seperti diketahui, kondisi kamar yang tertutup rapat, lembap, serta tak dibersihkan dalam waktu yang lama, memang memungkinkan adanya pertumbuhan jamur hingga kemunculan hewan-hewan lain, seperti serangga dan ulat.

Tempat-tempat umum untuk jamur untuk tumbuh di dalam ruangan adalah tumpukan kardus, kusen jendela, kain, karpet, dan dinding di dapur, kamar mandi, dan area cuci baju.

Dalam jumlah kecil, spora jamur tidak terlalu berbahaya, namun jika pertumbuhan jamur ini sudah meluas seisi ruangan bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology menyatakan, paparan spora jamur dalam jangka panjang dapat menyebabkan radang paru-paru dan penyakit paru-paru akut.

Seiring waktu, kondisi akut berubah menjadi penyakit paru-paru obstuktif kronis.

Baca Juga: Dinilai Dapat Tularkan Virus Corona, Inilah 3 Efek Samping Jika Tidak Berhubungan Intim dalam Waktu Lama?

Pneumonitis hipersensitivitas adalah tipe umum dari peradangan paru yang berhubungan dengan paparan spora jamur.

Gejala pneumonitis hipersensitif akut biasanya terjadi 4-6 jam setelah meninggalkan area tempat pajanan terjadi, seperti menggigil, demam, batuk dan sesak napas.

Sedangkan gejala pneumonitis hipersensitif kronis dapat berupa batuk, sesak napas, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan yang tidak direncanakan.

Paparan spora dengan konsentrasi tinggi juga dapat memicu serangan asma.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Ngaku Pakai Narkoba Bukan Untuk Tingkatkan Percaya Diri, Deputi BNN: 'Itu Boleh'

Untuk itu, melansir laman WebMD, ada cara tersendiri untuk menghilangkan spora jamur dalam kamar, yaitu:

1. Buka pintu antar ruangan untuk meningkatkan sirkulasi, yang membawa panas ke permukaan dingin. Tingkatkan sirkulasi udara dengan menggunakan kipas dan dengan memindahkan furnitur dari sudut dinding.

2. Bersihkan ruangan dan cuci kain dengan produk komersial, sabun dan air, atau larutan pemutih tidak lebih dari 1 cangkir pemutih bju rumah tangga dalam 1 galon air.

Baca Juga: Setelah Angka Kasus Covid-19 Susul Jakarta dan Penyebabnya Diungkap Jokowi, Ditemukan 16 Ribu Anak di Jawa Timur Depresi

3. Gunakan pelembap udara (humidifier) dan pendingin udara (AC/kipas angin), terutama di iklim panas dan lembap, untuk mengurangi kelembapan di udara.

4. Jaga kelembaban dalam ruangan di bawah 60% jika memungkinkan, dapat diukur kelembapan relatif dengan hygrometer, instrumen murah yang tersedia di banyak toko perangkat keras.

5. Pastikan saluran pembuangan bebas dari halangan dan mengalir dengan benar.

6. Jaga agar rumah tetap hangat dalam cuaca dingin. Ketika suhu turun, udara kurang mampu menahan kelembapan dan mengembun pada permukaan dingin, yang dapat mendorong pertumbuhan jamur.

7. Keringkan area basah dalam 24 hingga 48 jam untuk mencegah pertumbuhan jamur.

Baca Juga: Inilah yang Terjadi pada Kaki Saat Seorang Ibu Hamil, dan Cara Meredakan Sakit yang Dialami

Nah, itu dia 7 cara menghilangkan jamur dalam kamar atau ruangan.

Bisa dicoba bagi anak kos yang mengalaminya saat meninggalkan kamar dalam waktu lama akibat pandemi corona. (*)

#hadapicorona