GridHEALTH.id - Di tengah merebaknya wabah virus corona, justru beredar kabar yang menyebutkan bahwa pemerintah China mengambil langkah-langkah kejam untuk memangkas tingkat kelahiran di kalangan warga Uighur dan minoritas lainnya.
Dilansir dari Japan Times, hal ini dilakukan sebagai bagian dari kampanye besar-besaran untuk mengekang populasi Muslim di wilayah itu, bahkan saat itu mendorong beberapa mayoritas Han di negara itu untuk memiliki lebih banyak anak.
Menurut penyelidikan AP berdasarkan statistik pemerintah, dokumen negara dan wawancara dengan 30 mantan tahanan, anggota keluarga dan mantan tahanan, masing-masing perempuan telah berbicara sebelumnya tentang pengendalian kelahiran secara paksa, praktik ini jauh lebih luas dan sistematis daripada yang diketahui sebelumnya.
Wawancara dan data menunjukkan, bahwa negara itu secara teratur menugaskan wanita minoritas untuk pemeriksaan kehamilan, dan memaksa alat kontrasepsi, sterilisasi dan bahkan aborsi pada ratusan ribu.
Meskipun penggunaan Intrauterine Device (IUD) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dan sterilisasi telah menurun secara nasional, namun IUD meningkat tajam di Xinjiang.