Find Us On Social Media :

Pria 62 Tahun Ereksi Hingga 4 Jam Karena Terinfeksi Covid-19, Komplikasi Virus

Pria 62 tahun ereksi selama 4 jam karena terinfeksi virus corona di Prancis.

GridHEALTH.id - Pria 62 Tahun Ereksi Hingga 4 Jam Karena Terinfeksi Virus Corona

Semua pria bagga dan harus bisa ereksi.

Kalau tidak, berbahaya bagi kehidupannya dengan pasangan.

Baca Juga: IndonesiaTerhubung.id, Solusi Selalu Terhubung di Era New Normal!

Tapi bagaimana jadinya jika ereksinya berlebihan, empat jam non stop. Seperti dialami oleh pria berusia 62 tahun ini.

Tentu dirinya tersiksa secara fisik dan mental. Apalagi sudah berusia lanjut.

Kondisi ereksi hingga empat jam yang dialami pria usia 62 tahun itu tidak diinginkan yang bersangkutan.

Itu semua terjadi tanpa bisa dikendalikan.

Penyebanya menurut dokter adalah efek samping alias komplikasi infeksi virus corona, Covid-19.

Baca Juga: Update Covid-19; Handphone Canggih Lindungi Penggunanya dari Virus Corona dengan Teknologi UV Sterilizer

Baca Juga: Ahli Penyakit Menular Sebut Manusia Akan Hidup Bersama Virus Corona Dalam Waktu yang Lama, Ini 17 Fakta Lainnya

Kejadian ini terjadi di Prancis. Melansir Intisari.id (2 Juli 2020) dari Daily Star, pada Kamis (2/7/2020), seorang Pria 62 tahun menderita ereksi selama 4 jam akibat komplikasi virus corona.

Kondisi tersebut disebut dokter dengan priapism, sebuah kondisi yang meyebabkan ereksi dikaitkan dengan Covid-19.

Pasien tersebut harus menerima perawatan, akibat virus berbahaya itu, dia menderita ereksi selama 4 jam saat berada di rumah sakit

Menurut petugas medis, ereksi disebabkan oleh pembekuan darah akibat komplikasi virus.

Baca Juga: Laporan Perkembangan Vaksin Virus Covid-19 dari 2 Perusahaan Farmasi, Ada yang Sebabkan Demam dan Efek Samping Lainnya

Baca Juga: Tangani Ratusan Pasien Sendirian, Dokter Ini Bertanya Kapan Insentif Tenaga Medis Turun

Pembekuan darah ini berpotensi mematikan pasien Covid-19 dalam kondisi sakit parah.

Namun, bisa dihindari dengan mengonsumsi obat pengencer darah.

Dalam kasus ini pasien 62 tahun ini, menderita priapsme sebagai efek samping dari Covid-19.

Gumpalan darah menyebabkan arteri dan vena tersumbat, hal ini bisa membuatnya berakhir dengan serangan jantung dan stroke.

Jeffrey Lawrence memperingatkan, "jumlah masalah pembekuan yang saya temui dalam perawatan intensif terkait Covid-19 belum pernah saya temui sebelumnya." 

"Masalah pembekuan darah tampaknya tersebar luas hanya pada kasus Covid-19 yang parah," katanya.

Baca Juga: 6 Masalah Kesehatan yang Dipicu Dari Kebiasaan Tidur Berdekatan Dengan Ponsel, Dari Gangguan Haid Sampai Kualitas Sperma Turun

 

Baca Juga: Meski Perlahan, Jumlah Pasien Sembuh dari Covid-19 di Indonesia Kian Bertambah, Kini Mencapai 44 Persen

Pasca temuan itu, dokter menulis tentang pasien ini dalam The American Journal of Emergency Medicine, di mana Myriam Lamamri seorang dokter perawatan intensif mengungkapkan temuannya.

Menurutnya kasus ini merupakan trombosis penis, yang dilaporkan dalam kasus yang dikaitkan dengan Covid-19.

Pria tersebut tiba di rumah sakit dengan demam dan kesulitan bernapas, setelah dilakukan tes dia positif dengan Covid-19.

Dia ditempatkan di ruangan ventilator mekanik dan pemeriksaan fisik, petugas medis menemukan priapisme pada pasien itu.

Darah terperangkap di ruangan ereksi yang menyebabkan priapisme aliran rendah.

Meskipun pria tersebut tidak sadarkan diri, kondisinya diketahui sangat menyakitkan, lapor Daily Mail.

Baca Juga: Virus Corona Sembunyi di Sol Sepatu, Begini 3 Cara Menghilangkan SARS-CoV-2

Baca Juga: Virus Corona Sembunyi di Sol Sepatu, Begini 3 Cara Menghilangkan SARS-CoV-2

Dokter menempatkan es pada penis sebelum darahnya dihisap dengan jarum empat jam kemudian. Mereka menemukan darah berwarna gelap..

Meski demikian ilmuwan masih terus menyelidiki kasu ini, "meskipun argumen pendukung kuat, antara Covid-19 dan Priapisme, selanjutnya kami akan menyelidiki dan memperkuat bukti." 

"Presentasi klinis dan laboratorium pada pasien kami meneliti priapisme terkait infeksi SARS-CoV-2," tulis laporan itu.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona