Sebagian besar kasus terjadi ketika orangtua atau pengasuh marah, lelah, atau kesal karena bayi tidak akan berhenti menangis atau anak tidak dapat melakukan sesuatu yang mereka inginkan.
Cedera ini dapat menyebabkan kerusakan otak permanen atau kematian. Orang tidak boleh menggoyang bayi dengan alasan apa pun.
Baca Juga: Tiga Remaja Ini Lakukan Permainan Berbahaya yang Bisa Sebabkan Cedera, Orangtua Harus Lebih Tegas
Sebagian besar kasus trauma kepala kasar terjadi pada bayi dan balita yang berusia kurang dari 2 tahun.
Dilansir dari Gulfnews, pada tahun 2017, 2018, dan 2019, rumah sakit melaporkan rata-rata hanya 0,67 kasus seperti itu dalam periode waktu yang sama setiap tahun, Jai Sidpra dari London Medical School dan empat dokter dari Great Ormond melaporkan di Archives of Disease in Childhood, sebuah jurnal medis.
Pemeriksaan klinis menunjukkan gejala termasuk pendarahan di mata, memar, dan pembengkakan kulit kepala, sedangkan sinar-X atau pemindaian CAT menunjukkan pendarahan otak, pendarahan internal dan patah tulang tengkorak.