Find Us On Social Media :

Ahli Jelaskan Kenapa Rapid Test Pada Karyawan yang Akan Masuk Kantor Adalah Tindakan Sia-sia

Ilustrasi - Kewajiban rapid test untuk para karyawan yang akan masuk kantor dianggap sia-sia oleh ahli.

Oleh karena antibodi Covid-19 baru terbentuk setelah hari ke-8, maka Rapid test baru memberikan hasil positif pada orang terdampak setelah hari ke-8, dan hasil test masih negatif sebelum hari ke-8.

Rapid test negatif pada kasus ini disebut seolah-olah negatif atau false-negative.

Kalau pada kasus Rapid test false-negative, orang dinilai berisiko tertular, dan atau bila gejala Covid-19 sudah mulai muncul, pada kasus demikian Rapid test perlu diulang dengan harapan hasilnya akan positif.Rapid test positif perlu dikonfirmasi dengan rt-PCR untuk menemukan Covid-19-nya.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Keluarkan Peraturan Tarif Rapid Test Tak Boleh Lebih dari 150 Ribu Rupiah, Sesungguhnya Hanya 3 Kelompok Ini yang Butuh Dites

Oleh karena rt-PCR lebih pasti maka pada orang yang sudah terinfeksi, rt-PCR sudah lebih dulu memberikan hasil positif walau masih dalam masa window period.

Kita membacanya pada kasus rt-PCR positif tapi IgM maupun IgG negatif, harus dibaca sebagai kemungkinan kasus selagi masa window period.

2. Bila hasilnya seperti nomor 2 Grafik di atas berarti ini kasus baru pertama kali terinfeksi Covid-19 yang sudah terkonfirmasi.

3. Hasil semua test positif berarti kasus yang sudah dan sedang terinfeksi penuh, sudah melewati 14 hari sakit, karena antibodi IgG sudah mulai terbentuk pada hari ke-14.

Baca Juga: Penyebab Santri Ponpes Gontor 2 Bisa Positif Corona Akhirnya Terungkap