Find Us On Social Media :

WHO Sudah Akui Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Udara, Ahli Sebut Tak Cukup Gunakan Masker dan Cuci Tangan

Ahli sebut masker dan cuci tangan tak cukup lawan virus corona di udara

GridHEALTH.id - Belakangan ini ramai diperdebatkan penyebaran virus corona melalui udara.

Padahal diketahui, virus corona (SARS-CoV-2) menyebar melalui percikan air liur (droplet) saat bersin atau batuk.

Baca Juga: 239 Ilmuwan Peringatkan WHO Prihal Penyebaran Virus Corona di Udara

Sayangnya, 239 ilmuwan mengatakan, potensi penyebaran Covid-19 melalui transmisi udara.

Kini, Organisasi Kesehatan Duni atau World Health Organization (WHO)dikabarkan mengakui adanya bukti bahwa virus corona dapat disebarkan oleh partikel-partikel kecil yang melayang di udara.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Jawa Timur Terus Meningkat, Benarkah Tipe Virus Corona Berbeda dengan Jabodetabek?

Melihat hal ini, sejumlah ahli menyatakan jika penggunaan masker dan mencuci tangan tak lagi cukup mencegah penyebaran virus corona penyebab Covid-19.

Sebelumnya, seorang ahli kimia dari University of Colorado, Jose Jimenez, mengatakan, pihaknya ingin sekali WHO mengonfirmasi bahwa virus corona dapat menular melalui partikel-partikel kecil yang melayang di udara.

"Ini jelas bukan serangan terhadap WHO, ini merupakan debat ilmiah. Tetapi, kami merasa harus mengumumkan kepada publik karena WHO menolak bukti ini," kata Jimenez, sebagaimana dilansir BBC, Selasa (7/7/2020).

Sekitar 239 ilmuwan dari 32 negara tidak setuju dengan pernyataan WHO tersebut.

Baca Juga: 99 Persen Bunuh Virus Corona dalam 30 Menit, Begini Rupanya Kandungan Obat Kumur PVP-I

Mereka mengatakan, ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa virus itu juga dapat menyebar di udara.

Dengan kata lain, virus corona terdapat di dalam partikel yang jauh lebih kecil dari droplet yang melayang selama berjam-jam setelah orang berbicara atau bernapas.

WHO akhirnya mengakui bukti tersebut baru-baru ini, lalu mengatakan bahwa protokol kesehatan untuk ruangan tertutup dan ramai mungkin akan diatur ulang.

Bukti itu harus dievaluasi secara menyeluruh, tetapi jika dikonfirmasi, pencegahan penyebaran virus mungkin harus diatur ulang.

Pemimpin Teknis WHO untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Benedetta Allegranzi, mengatakan, bukti tersebut memang tidak dapat dikesampingkan.

Namun, WHO juga memperingatkan bahwa bukti tersebut barulah temuan awal dan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Pernah Pingsan saat Bersepeda, Sekarang Bagikan 3 Tips bagi Pesepeda, Catat!

Akibat kabar bahwa virus corona dapat menyebar lewat udara, beberapa ahli berpikir bahwa penggunaan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (physical distancing) saja tidak cukup.

Seorang dokter spesialis prau RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin, dr. Yulia Kartina, Sp.P menyatakan protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker) dari Kementerian Kesehatan RI dan WHO seakan menjadi kurang efektif di tengah kabar tersebut.

"Selama ini, protokol kesehatan yang kita jalankan adalah mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker. Cuma kita tidak tahu berapa banyak virus yang ada," ujar dr. Yulia saat dihubungi GridHEALTH.id, Rabu (8/7/2020).

Baca Juga: Di Bawah Bayang-bayang Corona, Jepang Memperbolehkan Gelar Acara dengan Kapasitas hingga 5 Ribu Orang

Yulia mencontohkan, misalnya para tenaga medis di rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 juga tak ada tahu daerah mana yang akan terpapar virus corona.

Untuk itu, Yulia menyarankan agar adanya perlindungan dari dalam, seperti mencuci hidung dengan semprotan hidung (nasal spray) atau berkumur dengan obat kumur yang dapat membunuh virus corona.

"Perlu juga untuk berkumur-kumur dan mencuci hidung supaya mencegah virus-virus yang masuk ke tubuh kita lewat jalan masuknya dari hidung dan tenggorokan," ujar Yulia.

Baca Juga: Bioskop Seluruh Indonesia Dibuka Serentak 29 Juli 2020, Begini Protokol Kesehatan yang Wajib Diterapkan!

Sementara untuk perlindungan membunuh virus corona yang mengendap di saluran pernapasan atas, bisa menggunakan obat kumur atau semprotan hidung dengan kandungan Povidone-Iodine (PVP-I) yang sudah tersebar di beberapa toko di Indonesia. (*)

#hadapicorona