Find Us On Social Media :

Wisata Pantai Dibuka Lagi Maksimal 75 Orang, Paranormal Kondang Ini Berikan Peringatan: 'Sampai Hari Ini Belum Stabil', Kenapa?

Wisata pantai dibuka lagi maskimal 75 orang

GridHEALTH.id - Sebuah pengumuman yang membuat sebagian masyarakat Indonesia bahagia bahwa wisata panta di buka lagi.

Tepatnya, wisata pantai di Denpasar dan Badung, Bali mulai dibuka kemarin, Kamis (9/7/2020).

Baca Juga: Jelang Akhir PSBB Jakarta, Paranormal Kondang Ini Larang Warga Pergi ke Pantai Meski Sudah New Normal

Kendati demikian, pemerintah tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Bahkan kabarnya, protokol kesehatan yang berlaku di pantai adalah membatasi pengunjung dengan jumlah maskimal yaitu 75 orang.

Baca Juga: Insentif Rp 1,9 Triliun Belum Turun, Ambulans Covid-19 Berhenti Beroperasi Akibat Tak Ada Biaya Operasional BBM

Meski kabar baik ini disambut dengan antusiasme warga, namun seorang paranormal kondang malah membuat sebuah peringatan.

Sebuah peringatan disampaikan Mbah Mijan terkait dengan situasi new normal yang akan dihadapi masyarakat saat ini.

Lewat kanal YouTube pribadinya, pada Rabu (27/5/2020) lalu, Mbah Mijan mengisyaratkan suatu hal yang dinilai belum stabil.

Baca Juga: Walau Ada Peningkatan Kasus Covid-19, Jawa Barat Berani Terapkan KBM Tatap Muka

"Perlu Mbah sampaikan, ini bukan soal menakut-nakuti. Sampai hari ini belum stabil," ungkap Mbah Mijan.

Bukan tanpa sebab, ia merasakan adanya dentuman yang terjadi beberapa waktu lalu bukan karena hal mistis.

Baca Juga: Pecah Rekor Positif Covid-19 Tambah 2.657 Kasus, Ahli Sebutkan Faktor Penyebab Penambahan Kasus Baru di Indonesia

"Mbah Mijan 'melihat' gejolak lempengan bumi, gelombang air laut, gelombang air darat," sambungnya lagi.

Tak hanya Mbah Mijan saja yang khawatir dengan hal itu, beberapa hari lalu viral gambar Tugu Monas dan Patung GWK tenggelam.

Sang pengunggah, Otniel Yurotama Levy Hutabarat akhirnya membeberkan alasan di balik unggahannya tersebut.

Baca Juga: Jokowi; Kasus Positif Ini Tinggi Sekali, 2.657, Penyumbang Terbesar JaTim, DKI Jakarta, SuSel, JaTeng, dan JaBar

"Sebenarnya caption-nya cuma gambaran dari problem utama kotanya masing-masing. Contohnya, Jakarta, dengan problem sampah berserakan, dan Bali dengan kondisi lingkungan yang terusik karena pariwisata," ujar Niel saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/7/2020).

Terlepas dari itu, Pusat Meteorologi Maritim BMKG menyebutkan bahwa perkiraan potensi gelombang tinggi masih akan terjadi di beberapa perairan Indonesia sejak 10-16 Juli 2020.

Diantara area perairan dengan gelombang tinggi (2,50-4,0 m) yaitu Laut Andaman bagian Barat, Perairan Aceh, Perairan Simeuleu, Perairan Nias dan Sibolga, Perairan Kep. Mentawai, Perairan Bengkulu dan pulau Enggano, Perairan Barat Lampung, Selat Sunda, Perairan Selatan pulau Jawa, Perairan Selatan Bali, Perairan Selatan Lombok, Perairan Selatan pulau Sumbawa, Perairan pulau Sumba, Laut Buru, Laut Banda bagian Barat, dan Laut Arafura.

Baca Juga: Tetap Dukung Nutrisi Anak di Masa Pandemi, Danone SN dan LIPI Ciptakan Produk Suplementasi Gizi

Sedangkan area perairan dengan gelombang sangat tinggi (4,0-6,0 m), yaitu Samudera Hindia Barat Enggano hingga Selatan Jawa Timur.

Hal inilah yang membuat Mbah Mijan khawatir jika masyarakat nekat untuk pergi ke pantai, dan diminta untuk tetap waspada.

"Mbah khawatir terjadi sesuatu. Tapi waspada perlu, khawatir itu perlu," ungkap paranormal kondang tersebut.

Baca Juga: Zona Hijau Belum Tentu Aman dari Covid-19, Ahli Epidemilogi; Bisa Jadi Imported Case

Terlepas dari itu, Kabag Humas dan Protokol sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai menjelaskan skema protokoler wisata pantai saat ini.

"Contoh Pantai Bali Beach, masuk 75 orang setelah itu langsung ditutup. Nanti kalau ada yang keluar baru ditambah sesuai jumlah yang keluar," kata Dewa Rai, Rabu (8/7//2020), dikutip dari Tribunnews.

Adapun pembatasan kunjungan ini dengan memperhatikan panjang garis pantai.

Baca Juga: Rentan Terpapar Covid-19, Tenaga Medis Wajib Berkumur 4 Kali Sehari, Adakah Efek Samping bagi Kesehatan Mulut?

Diperkirakan panjang garis pantai di Sanur yakni 3 km, dengan asumsi menampung 1000-1500 orang.

"Karena melihat daya tampung inilah makanya dibatasi 75 per titik, agar pengunjung bisa jaga jarak," terang Dewa Rai. (*)