Find Us On Social Media :

Jelang Tahun Ajaran Baru, Pejabat Kesehatan AS: Menutup Sekolah Berisiko Sebabkan Kesehatan Masyarakat Lebih Besar

Robert Redfield, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, berbicara tentang virus corina di Ruang Sidang Singkat James Brady Gedung Putih di Washington pada 22 April 2020.

GridHEALTH.id - Ketika kasus virus corona kian meningkat, seorang pejabat kesehatan di Amerika Serikat justru menilai menutup sekolah berisiko terhadap kesehatan masyarakat yang lebih besar.

Seperti diketahui, tahun ajaran baru akan segera dimulai kembali. Di Indonesia sendiri, tahun ajaran 2020/2021 akan dilaksanakan pada Senin (13/07/20) mendatang.

Baca Juga: Donald Trump Kembali Berulah, Kasus Covid-19 Tembus 3 Juta Tapi Ngotot Sekolah Wajib Buka Bulan Depan

Sama seperti halnya tahun ajaran kemarin, tahun ajaran baru ini akan dilaksanakan beriringan dengan pandemi Covid-19.

Dalam hal ini, sejumlah negara diketahui telah membuka kembali sekolah dan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara tatap muka. Contohnya di Vietnam.

Baca Juga: Walau Ada Peningkatan Kasus Covid-19, Jawa Barat Berani Terapkan KBM Tatap Muka

Namun, masih banyak pula sekolah di berbagai negara yang memilih untuk menutup sekolah-sekolah demi mencegah terjadinya penularan virus corona yang semakin meluas.

Pada hari Kamis, Robert Redfield, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit A.S. AS (CDC) mengatakan, menjaga sekolah tetap tutup pada tahun akademik mendatang adalah risiko yang lebih besar bagi kesehatan anak daripada membukanya kembali, bahkan di tengah pandemi Covid-19.