Tak Ingin Ada Klaster Baru Covid-19, Menko PMK Muhadjir Effendy Tegaskan Masjid Istiqlal Tiadakan Salat Idul Adha

Masjid Istiqlal tak selenggarakan salat Idul Adha

Masjid Istiqlal tak selenggarakan salat Idul Adha

GridHEALTH.id -  Beberapa minggu lagi, umat muslim sedunia akan merayakan Hari Raya Kurban atau Idul Adha.

Namun tampaknya, Idul Adha kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Kementerian Pertanian Keluarkan Tata Cara Pemotongan Hewan Kurban saat Pandemi Covid-19

Sama seperti Idul Fitri 1441 H bulan lalu, Hari Raya Idul Adha bulan lalu yang masih dalam suasana pandemi Covid-19.

Akibatnya, beberapa aturan baru kembali diterapkan menyambut hari raya ini.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan untuk tidak menggelar salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Papa T Bob Meninggal Akibat Komplikasi, 7 Penyakit Ini Bisa Terjadi Jika Diabetes Tak Ditangani dengan Benar

Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya klaster baru Covid-19 dari penyelenggaran salat Idul Adha 1441 H.

Hal itu disampaikan Muhadjir seusai rapat bersama Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar secara virtual.

"Tentang penggunaan Masjid Istiqlal, pada intinya Masjid Istiqlal tahun ini tidak digunakan untuk mengadakan shalat Idul Adha," kata Muhadjir saat menyampaikan keterangan pers secara virtual, Kamis (9/7/2020).

Baca Juga: Jelang Tahun Ajaran Baru, Pejabat Kesehatan AS: Menutup Sekolah Berisiko Sebabkan Kesehatan Masyarakat Lebih Besar

Muhadjir menyatakan, keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan aspek kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Untuk itu, ia mengatakan pelaksanaan shalat Idul Adha akan dilakukan seperti pelaksanaan shalat Idul Fitri kemarin dengan mempertimbangkan zonasi daerah berdasarkan tingkat penularan Covid-19.

"Kita nilai kemarin waktu penyelenggaraan Idul Fitri cukup baik walaupun kemarin tak ada pernyataan secara resmi," ujar Muhadjir.

Baca Juga: Dari Udara hingga Kentut, Beberapa Hal dalam Tubuh Manusia Ini Bisa Menyebarkan Virus Corona

"Tapi berangkat dari penyelenggaraan kemarin, kita harap di penyelenggaraan shalat Idul Adha ini lebih baik dan lebih aman dan jangan sampai ada klaster baru dari penyelenggaraan Idul Adha ini," lanjutnya.

Muhadjir menambahkan penyelenggaraan shalat Idul Adha juga melibatkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Baca Juga: Ketidakjujuran Pasien dan Minimnya APD Jadi Penyebab 84 Tenaga Kesehatan di RSUD Jayapura Positif Corona

Nantinya Gugus Tugas akan menentukan daerah mana saja yang bisa menyelenggarakan shalat Idul Adha secara besar-besaran.

Kendati nantinya Gugus Tugas membolehkan suatu daerah menggelar salat Idul Adha besar-besaran, Muhadjir mengatakan ibadah tersebut juga tetap disertai pelaksanaan protokol kesehatan. (*)

Baca Juga: Kejutan Buat Jawa Barat, Secapa AD Jadi Kluster Baru, 1.263 Orang Positif Covid-19

#hadapicorona