Find Us On Social Media :

Kebersihan Tubuh, Langkah Awal Terhindar dari Infeksi Ringan hingg Berat Termasuk Covid-19 juga Organ Intim

Manfaat mandi cegah infeksi, termasuk Covid-19

GridHEALTH.id - Kebersihan Tubuh, Langkah Awal Terhindar dari Infeksi Ringan hingg Berat Termasuk Covid-19 juga Organ Intim

Kebersihan Tubuh, Langkah Awal Terhindar dari Penyakit Infeksi Ringan hingg Berat

Tahukah, penyakit menular itu disebabkan oleh organisme kecil yang berpindah dari satu orang ke orang lain.

Baca Juga: Dampak Pengganian Istilah New Normal yang Salah, Ini Kata Ahli Epidemiologi

Organisme kecil itu kerap disebut patogen atau germ.

Ukurannya mikroskopis. Tapi sekalinya menginfeksi bisa menyebabkan penyakit, ada yang ringan tapi bisa juga berat.

Organisme tersebut baru bisa menginfeksi manusia jika masuk ke dalam tubuh, melalui; lubang di tubuh — hidung, mulut, telinga, anus, dan saluran genital kita, bahkan mata.

Bahkan dapat ditularkan melalui kulit kita melalui gigitan serangga atau hewan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Jakarta Kembali Melonjak Tajam, Anggota DPRD; 'Bukti Anies Terlalu Banyak Cengengesan'

Nah, cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah dengan memblokir patogen memasuki tubuh.

Salah satu cara paling efektif itu adalah menajaga kebersihan tubuh yang baik.

Mencuci tangan adalah salah satunya. Akan lebih lengkap jika rutin mandi, paling tidak sehari dua kali.

Untuk perempuan, ditambah dengan menjaga kebersihan organ intim.

Mengapa mandi penting?

Baca Juga: Kepala Bappeda Jatim Meninggal Dunia, Khofifah Kehilangan ASN Terbaik Pemprov Jatim

Baca Juga: Waspada, Ilmuwan Peringatkan Covid-19 Bisa Mematikan Pada Penderita HIV, TB dan Malaria, Negara Miskin Terancam Kehilangan Generasi Penerus

Patogen, germ, kuman, virus hidup dan berada di dekat kita, bahkan di tubuh kita.

Karenanya, membersihkan diri dengan cara mandi setiap hari penting.

Untuk diketahui, bagian tubuh luar manusia hidup juga bakteri baik, yang merupakan tentara kekebalan tubuh kita.

Nah, jika rutin mandi, maka kita secara langsung membantu tentara iunitas tubuh untuk mengenyahkan kuman, virus jahat yang merugikan.

Melansir mayoclinic.org, dalam artikel Germs: Understand and protect against bacteria, viruses and infection, disebutkan beberapa kuman adalah musuh yang sulit dikenali, karena mereka terus bermutasi untuk menghancurkan pertahanan sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Studi: Kekebalan Tubuh Penyintas Covid-19 Ternyata Cuma 3 Bulan

Mengetahui cara kerja kuman dapat meningkatkan peluang Anda menghindari infeksi.

Agen infeksi tersebut dalam berbagai bentuk dan ukuran:

Bakteri

Bakteri adalah organisme bersel satu yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Mereka begitu kecil, sehingga jika menjejerkannya sebanyak seribu dari mereka, mereka bisa muat di ujung penghapus pensil.

Baca Juga: Lagi-lagi Risma, Walikota Surabaya Resmi Berlakukan Jam Malam, Sangsi Bagi yang Melanggar Memberi Makan Orang Gangguan Jiwa

Tidak semua bakteri berbahaya, dan beberapa bakteri yang hidup di tubuh sangat membantu. Misalnya, Lactobacillus acidophilus - bakteri tidak berbahaya yang berada di usus - membantu mencerna makanan, menghancurkan beberapa organisme penyebab penyakit dan menyediakan nutrisi.

Banyak bakteri penyebab penyakit menghasilkan racun - bahan kimia kuat yang merusak sel dan membuat kita sakit.

Bakteri lain dapat secara langsung menyerang dan merusak jaringan. Beberapa infeksi yang disebabkan oleh bakteri termasuk: radang tenggorokan, TBC, infeksi saluran kemih.

Baca Juga: Masih Masuk Zona Oranye, Ibu-ibu Wali Murid di Pamekasan Protes Ingin Sekolah Tatap Muka; Kami Takut Anak Kami Bodoh

Baca Juga: Update Covid-19; Untuk Pertama Kalinya Jepang Temukan Antibodi Penetralisasi Virus Corona

Virus

Virus jauh lebih kecil dari sel. Virus pada dasarnya hanyalah kapsul yang mengandung materi genetik.

Untuk bereproduksi, virus menyerang sel-sel dalam tubuh manusia, membajak mesin yang membuat sel bekerja. Sel inang seringkali pada akhirnya dihancurkan selama proses ini.

Virus bertanggung jawab menyebabkan banyak penyakit, termasuk: AIDS, Flu, ebola, Influensa, campak, cacar air dan herpes zoster, bahkan Covid-19

Untuk diingat dan diikuti, antibiotik yang dirancang untuk bakteri tidak berpengaruh pada virus.

Baca Juga: Sempat Meleset, Akankah Prediksi Presiden Jokowi Prihal Puncak Covid-19 Agustus-September Tepat?

Jamur

Ada banyak varietas jamur, seperti halnya cetakan yang membentuk vena biru atau hijau pada beberapa jenis keju. Dan ragi, jenis jamur lain, adalah bahan yang diperlukan dalam sebagian besar jenis roti.

Tapi ada juga Jamur lain yang dapat menyebabkan penyakit. Salah satu contoh adalah candida - ragi yang dapat menyebabkan infeksi.

Candida dapat menyebabkan sariawan - infeksi mulut dan tenggorokan - pada bayi dan orang yang menggunakan antibiotik atau yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu.

Jamur juga bertanggung jawab untuk kondisi kulit, seperti kurap.

Baca Juga: Waswas, Angka Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia Sudah Di Atas Amerika Serikat

Baca Juga: Waswas, Angka Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia Sudah Di Atas Amerika Serikat

Protozoa

Protozoa adalah organisme bersel tunggal yang berperilaku seperti binatang kecil - berburu dan mengumpulkan mikroba lain untuk dimakan. Banyak protozoa bersarang di saluran usus dan tidak berbahaya. Lainnya menyebabkan penyakit, seperti: giardia, malaria, toksoplasmosis

Protozoa sering menghabiskan sebagian siklus hidupnya di luar manusia atau inang lain, hidup dalam makanan, tanah, air atau serangga.

Beberapa protozoa menyerang tubuh Anda melalui makanan yang dimakan atau air yang kita minum.

Baca Juga: Media Asing Soroti Biaya Mahal Tes CPR Di Indonesia, Bisa Sampai Puluhan Juta

Cacing

Cacing adalah beberapa parasit yang lebih besar. Jika parasit ini - atau telurnya - masuk ke tubuh, mereka akan tinggal di saluran usus, paru-paru, hati, kulit atau otak, tempat mereka hidup dari nutrisi tubuh ita. Cacing termasuk cacing pita dan cacing gelang.

Nah, karena kita hidup bersama mereka, maka janglah kita sebagai manusia mau kalah atau mereka rugikan.

Untuk itulah, melansir health.harvard.edu dalam artikel How to prevent infections disebutkan kebersihan adalah cara baik untuk mencegah infeksi.

Garis pertahanan pertama adalah menjaga kuman tetap di tempatnya dengan mengikuti kebiasaan kebersihan pribadi yang baik. Cegah infeksi sebelum dimulai dan hindari menyebarkannya ke orang lain dengan langkah-langkah mudah berikut ini.

Baca Juga: Petaka Tes Covid-19, Balita 1 Tahun Meninggal Dunia Usai Jalani Rangkaian Tes Swab

Baca Juga: Mau Tahu, Mengapa Ada Manusia yang Menurut Dokter Sudah Meninggal Dunia Tapi Bisa Hidup Kembali?

Cuci tangan. Anda mungkin mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi, sebelum menyiapkan atau makan makanan, dan setelah berkebun atau tugas kotor lainnya.

Juga harus mencuci muka setelah meniup hidung, batuk, atau bersin; memberi makan atau membelai hewan peliharaan; atau mengunjungi atau merawat orang yang sakit.

Tutupi batuk. Tutupi mulut dan hidung dengan tisu saat bersin atau batuk, lalu buang. Jika tidak ada tisu yang berguna, batuk atau bersin ke siku, bukan dengan telapak tangan.

Mandi. Setidanya sehari dua kali dengan sabun, pagi hari, dan sebelum tidur malam. Jangan lupa keramas alias mencuci rambut.

Kebersihan pribadi untuk wanita. Melansir betterhealth.vic.gov.au,  alam artikel  Personal hygiene, vagina mampu membersihkan dirinya sendiri, tidak diperlukan perawatan khusus, selain mencuci alat kelamin luar.

Baca Juga: Mencuci Piring Dahulukala Pakai Sabut Kelapa, Kini dengan Sopns, Benda Paling Kotor Setelah Toilet

Jangan memasukkan sesuatu seperti cairan ke dalam vagina, karena kulit yang lembut dapat rusak. Berikut adalah beberapa saran kebersihan pribadi untuk perempuan:

Saat menstruasi; mani, cuci area genital, dengan cara yang sama seperti yang selalu dilakukan. Ganti tampon dan pembalut secara teratur, setidaknya empat hingga lima kali sehari. Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah memegang tampon atau pembalut.

Sistitis - adalah infeksi kandung kemih. Ini adalah kondisi umum untuk wanita muda yang aktif secara seksual. Buang air kecil setelah hubungan seksual dapat membantu menghilangkan bakteri yang mungkin ada di uretra dan kandung kemih.

Baca Juga: Jangan Sekali-kali Memberikan Madu Pada Bayi Dibawah Usia 1 Tahun, Si Kecil Berisiko Terkena Botulisme

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Belum Ditemukan, Jusuf Kalla; 'Kita Pakai Masker Hingga 3 Tahun Kedepan'

Sariawan di organ intim- beberapa sabun dan deterjen dapat mengiritasi kulit vagina, dan membuat infeksi sariawan pada organ intim lebih mungkin terjadi.

Beberapa orang menemukan bahwa mereka sering terkena sariawan ketika mereka menggunakan antibiotik.

Karenanya gunakan sabun lembut dan kertas toilet yang tidak berbau. Hindari pakaian dalam yang sintetis dan ketat. Coba pakaian katun, dan ganti secara teratur. Ada perawatan medis untuk sariawan di organ intim, jadi bicarakan dengan dokter.(*)

Baca Juga: Jangan Sekali-kali Memberikan Madu Pada Bayi Dibawah Usia 1 Tahun, Si Kecil Berisiko Terkena Botulisme

#Berantasstunting

#HadapiCorona