GridHEALTH.id - Lonjakan angka kasus positif virus corona (Covid-19) kembali terjadi di tanah air.
Bahkan lonjakan kali ini membuat kasus Covid-19 di Indonesia melebihi China, tempat pertama kali virus ini ditemukan.
Baca Juga: 6 Gejala Seseorang Terinfeksi Virus Corona Baru, Data dari Covid Symptom Study King's College London
Berdasarkan data dari worldometers.info/coronavirus pada 20 Juli 2020 Indonesia menempati posisi 25 di dunia dengan total kasus positif Covid-19 sebanyak 86,521 kasus.
Angka tersebut tepat diatas China yang kini berada di posisi 26 dengan total 83,660 kasus.
Menanggapi kasus infeksi indonesia yang melampaui China, pakar epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Bayu Satria Wiratama mengatakan, peningkatan jumlah kasus Covid-19 di tanah air memang sudah diprediksi sejak lama.
Baca Juga: 6 Gejala Seseorang Terinfeksi Virus Corona Baru, Data dari Covid Symptom Study King's College London
"Ini sudah diprediksi sejak lama. Karena penanganan Covid-19 di Indonesia masih tidak bagus, terutama dalam hal testing, tracing, isolate, dan treat," ujar Bayu seperti dikutip dari artikel di Kompas.com dengan judul "Kasus Covid-19 di Indonesia Lampaui China, Ini Penjelasan Epidemiolog",
Menurutnya, melonjaknya jumlah kasus Covid-19 di Indonesia juga disebabkan karena masyarakat masih banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
Selain itu, Bayu mengungkapkan bahwa pihak pemerintah juga belum memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dalam hal pemakaian masker.
"Pemerintah yang tidak mencontohkan yang benar, misalnya meminta masyarakatnya pakai masker, tapi sering ditemukan presiden, menteri, dan orang penting pemerintahan tidak menggunakan masker, bahkan saat berbicara," terang Bayu.
Bayu menyampaikan bahwa kasus virus corona di Indonesia masih akan mengalami peningkatan. Di samping juga karena banyaknya tes dan tracing yang menurutnya lumayan baik.
"Saat ini kasus akan semakin naik, karena Indonesia masih dalam proses masih aktif menyebar," ujar Bayu.
Namun Bayu juga mengingaktan, peningkatan kapasitas tes dan tracing juga harus disertai dengan keterbukaan data yang baik dan sinkronisasi data pusat dan daerah.
Baca Juga: Hati-hati, Keseringan Duduk Lama Bisa Picu Munculnya Nyeri Sendi
Sebab, menurut dia masih ditemukan jumlah kasus di pusat dengan daerah yang mengalami perbedaan jumlah kasus harian.
"Intinya peningkatan kasus ini sudah diprediksi dan itu ada bagusnya, karena jalan penemuan kasusnya, tapi harus diiringi beberapa hal tadi, keterbukaan data," ujar Bayu.(*)
Baca Juga: Cara Efektif dan Bijak Halau Penularan Covid-19 dari Hembusan Napas Orang Terinfeksi Tanpa Gejala
#berantasstunting
#hadapicorona