Find Us On Social Media :

Studi: Sebagian Besar Bayi Mati Dalam Kandungan Akibat Plasenta Buruk

Salah satu kekhawatiran besar ibu hamil adalah bayi mati dalam kandungan. Sebagian besar diakibatkan plasenta tua.

GridHEALTH.id - Kelahiran mati atau bayi mati dalam kandungan menjadi momen paling menakutkan bagi setiap calon orangtua.

Kematian bayi di dalam kandungan dapat terjadi pada siapa saja, bahkan pada wanita yang tidak memiliki faktor risiko apapun, tanpa gejala apapun.

Wanita yang berisiko tinggi adalah wanita yang menderita diabetes atau tekanan darah tinggi sebelum hamil atau selama hamil. 

Seperti yang terjadi di Australia, di mana enam bayi sekarat setiap hari di rahim ibu mereka dan kemudian lahir dalam kondisi tak bernyawa.

The Australian Stillbirth Foundation telah bekerja keras selama bertahun-tahun untuk mendanai penelitian penting guna menyelamatkan lebih banyak bayi yang sekaligus menjadi terobosan besar.

Sebuah tim di Hunter Medical Research Institute bersama Profesor Roger Smith menemukan bahwa banyak kelahiran mati yang dipicu oleh plasenta yang menua dan memburuk.

Baca Juga: Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan Hindari Kematian Bayi Baru Lahir

Baca Juga: Selama Hamil, Wanita Jangan Tergoda Minum 10 Jenis Obat Ini, Taruhannya Kesehatan Janin!

Dan yang lebih penting lagi, peneliti menemukan saat plasenta memecah untuk melepaskan enzim ke dalam darah ibu, yang bisa dilakukan ialah tes darah dalam waktu dekat untuk mengingatkan dokter jika bayi dalam bahaya.