Find Us On Social Media :

Covid-19 Akan Jadi Gelombang Besar, WHO; Tingkatkan Kewaspadaan Selama Musim Panas, Virus Ini Menyukai Semua Cuaca

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali dituding telah dibeli oleh China.

GridHEALTH.id - Covid-19 Akan Jadi Gelombang Besar, WHO; Tingkatkan Kewaspadaan Selama Musim Panas, Virus Ini Menyukai Semua Cuaca

Bukan gelombang kedua atau ketiga, WHO memperingatkan masyarakat dunia pandemi Covid-19 masih berada di gelombang pertama dan akan menjadi besar.

Baca Juga: 6 Bulan Peringatan Pandemi Virus Corona, 16 Juta Kasus dan Lebih dari 6000 Kematian Telah Terjadi

Sudah enam bulan lamanya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Covid-19 Darurat Kesehatan Masyarakat.

Sementara penyakit yang disebabkan virus corona ini sudah muncul sejak Desember tahun lalu.

Berbagai negara pun telah mengalami lonjakan kasus yang tinggi, bahkan tak sedikit negara yang menyatakan bahwa pandemi itu akan kembali terjadi sebagai gelombang kedua dan ketiga di negaranya.

Demi mencegah gelombang itu terjadi kembali, saat ini sejumlah negara mulai mengambil tindakan, salah satunya penguncian wilayah yang ketat.

Kendati demikian, WHO memperingatkan bahwa saat ini dunia masih berada di gelombang pertama Covid-19.

Baca Juga: Dunia Darurat Covid-19, Sejumlah Negara di Sekitar Asia Kembali Terapkan Penguncian

Tak hanya itu, pihak WHO juga menggambarkan bahwa pandemi ini akan menjadi satu gelombang besar.

Hal itu sebagaimana disampaikan Margaret Harris, pejabat WHO, Selasa (28/7), seperti dikutip Reuters.

"Kita masih berada di gelombang pertama. Ini akan menjadi satu gelombang besar. Ini akan naik dan turun sedikit. Yang terbaik adalah meratakannya dan mengubahnya menjadi sesuatu yang runtuh di kakimu." ujar Margaret Harris.

Baca Juga: Kali Ini WHO Geram Kepada Masyarakat Dunia, Pandemi Jadi Lebih Buruk Jika Hal Ini Selalu Disepelekan!

Dia pun memperingatkan masyarakat dunia untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim panas di belahan Bumi Utara.

Menunjuk angka kasus yang tinggi pada puncak musim panas di Amerika Serikat, Harris mendesak kewaspadaan dalam menerapkan langkah-langkah pembatasan sosial dan memperingatkan terhadap pertemuan massa.

"Orang-orang masih memikirkan musim. Apa yang kita semua perlu lakukan adalah ini adalah virus baru dan virus ini berperilaku berbeda," ujar dia.

Baca Juga: Update Covid-19 dari WHO; di Masa Mendatang Tak Ada Lagi Kehidupan Normal Seperti Sebelum Pandemi Covid-19

"Musim panas adalah masalah. Virus ini menyukai semua cuaca," tegas Margaret.

Namun, Harris menyatakan keprihatinan tentang kasus virus corona yang bertepatan dengan kasus influenza musiman normal selama musim dingin di belahan Bumi Selatan.

Baca Juga: Hasil Penelitian Terbaru Covid-19 Diumumkan Jokowi, Iklim Tropis Indonesia Membunuh Virus

Saat ini, WHO diketahui tengah memantau situasi itu dengan cermat.

Menurut Harris, sejauh ini sampel laboratorium tidak menunjukkan jumlah kasus flu yang tinggi. Sebaliknya, memperlihatkan awal musim influenza yang lebih lambat dari biasanya.

Baca Juga: Beda Gejala Terinfeksi Virus Corona, Flu, dan Selesma yang Harus Diketahui Masyarakat

"Jika Anda mengalami peningkatan penyakit pernapasan saat Anda sudah memiliki beban penyakit pernapasan yang sangat tinggi, itu memberi lebih banyak tekanan pada sistem kesehatan," katanya seraya mendesak orang untuk melakukan vaksinasi flu.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona