Find Us On Social Media :

Dianggap Jadi Kelinci Percobaan Vaksin Covid-19 China, Bio Farma: Vaksin Ini Benar-benar Aman Diberikan kepada Orang Indonesia

Ilustrasi vaksin corona.

GridHEALTH.id -  Gembar-gembor vaksin virus corona (Covid-19) buatan Sinovac Biotech, China kini terus menjadi perdebatan.

Kabarnya, Indonesia dianggap sebagai kelinci percobaan vaksin Covid-19 dari China.

Baca Juga: Dibutuhkan 1.620 Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Asal China, Ridwan Kamil Ikut Daftar

Kendati demikian, Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma Bambang Heriyanto sekaligus menepis anggapan bahwa uji klinis vaksin Covid-19 ini menjadikan Indonesia sebagai kelinci percobaan vaksin dari China itu.

Ia menekankan, uji klinis tahap III ini lebih aman, dan Indonesia justru diuntungkan dari uji ini.

Baca Juga: Tak Ada Larangan Mudik Lebaran Idul Adha, Pemerintah Diminta Waspada Lonjakan Kasus Covid-19

"Kalau menurut kami, kita (Indonesia) beruntung. Karena kita mau melihat respon yang muncul terhadap perbedaan ras, perbedaan geografis, antar negara-negara yang sedang diuji ini," kata Bambang, saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/7/2020).

Dengan adanya uji klinis di Indonesia, kata Bambang, maka bisa diketahui kesesuaian vaksin dari Sinovac dengan penduduk Indonesia.

Sementara itu, Kepala Divsi Surveilans dan Uji Klinik PT Bio Farma Novilia Sjafri Bachtiar mengatakan, kesediaan Indonesia itu dengan alasan ingin mempercepat proses pengembangan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Bukan dari Perkantoran, Pakar Satgas Covid-19 Sebutkan Klaster Covid-19 Terbanyak di Jakarta

"Kenapa sih harus uji klinis di Indonesia? Kenapa kita dijadikan kelinci percobaan? Padahal sebenarnya itu mempercepat proses kita terhadap pengembangan vaksin tersebut," kata Novilia saat acara Inovasi Indonesia dalam Menghadapi Pandemi secara virtual, Rabu (29/7/2020).

Ia mengatakan, Bio Farma itu pun ingin memastikan apakah vaksin yang mereka beli itu, terbukti aman diberikan kepada orang Indonesia.

"Jadi kita mesti yakin apakah benar vaksin yang kita beli ini benar-benar aman diberikan kepada orang Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Korban di Indonesia Sudah Melebihi China, Pemerintah Didesak Ubah Strategi Penanganan Covid-19

Terlepas dari itu, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro juga menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 buatan China ini turur menyertakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait maslaah kehalalan.

Bambang menyatakan, Biofarma sudah punya pengalaman panjang untuk mendapatkan status tersebut dari Dewan Syariah atau Dewan MUI.

Baca Juga: Viral Bahaya Metanol Pada Hand Sanitizer, Kemenkes Langsung Bertindak Cepat; Yang di Indonesia Aman!

Baca Juga: Cegah Kenaikan Angka Kasus Covid-19 Pasca Lebaran, Anies Memohon Idul Adha di Rumah Saja

Ia juga meyakinkan bahwa lembaga Eijkman telah berkonsultasi dengan MUI mengenai apa saja yang harus dipenuhi untuk memenuhi syarat panjang agar vaksin Covid-19 tersebut halal. (*)

#hadapicorona