Find Us On Social Media :

Penjelasan Istana Setelah Potret Jokowi dan Menterinya Rapat Tanpa Pakai Masker Beredar

Presiden Joko Widodo dan para menterinya sedang melakukan rapat terbatas di Istana.

GridHEALTH.id - Presiden Joko Widodo dan jajaran menterinya kembali menuai sorotan tajam dari warganet.

Hal ini dikarenakan beredarnya foto dan video Jokowi bersama jajarannya tidak menggunakan masker saat rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/8/2020).

Salah satu akun yang membagikan potret Jokowi tersebut diketahui akun resmi Twitter Sekretariat Kabinet @setkabgoid.

Dalam foto yang beredar tampak Presiden yang duduk di tengah memimpin rapat tanpa menggunakan masker.

Sementara, sejumlah menteri tampak ada yang memakai masker dan ada yang tidak.

Baca Juga: Jelang Hari Kemerdekaan, Pemerintah Tiadakan Lomba Agustusan Guna Mencegah Penyebaran Virus Corona

Baca Juga: Kembali Bikin Heboh, Herbal Covid-19 ala Hadi Pranoto di Jual Online Rp 275 Ribu

Menteri yang tidak mengenakan masker misalnya Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, serta Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD.

Sedangkan, menteri yang terlihat menggunakan masker antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

 Baca Juga: Ternyata Ini Penyebabnya Mengapa Pasien Covid-19 Sulit Mencium Aroma

Ada juga yang terlihat menggunakan masker di satu foto, tetapi dalam foto lain saat rapat tersebut tidak mengenakan masker, seperti Airlangga Hartarto.

Tak khayal potret tersebut mengundang sejumlah warganet di Twitter menuding Jokowi dan sejumlah menterinya tidak patuh akan protokol penggunaan masker.

Baca Juga: Akui Obat Covid-19 Buatannya Hanyalah Ramuan Herbal Biasa, Hadi Pranoto Memohon: 'Jangan Mencemooh dan Beropini yang Enggak-enggak'

Menanggapi tudingan tersebut, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono pun akhirnya buka suara.

Menurutnya meski Jokowi dan sejumlah menteri melepas masker namun Heru menilai rapat tersebut relatif aman dari potensi penularan Covid-19 karena sudah dipasang pembatas.

"Sudah ada kaca akrilik," kata dia. Selain itu, jarak tempat duduk juga sudah diatur sehingga tidak terlalu rapat.

Baca Juga: 1 Bulan Sepulang Perawatan di Rumah Sakit, Pasien Covid-19 Berisiko Mengalami Gangguan Kejiwaan

Heru juga sebelumnya memastikan semua orang yang bertemu Presiden, termasuk para menteri, harus menjalani swab test dan rapid test.

Swab test dilakukan sehari sebelumnya, sementara rapid test dilakukan saat tiba di Istana Kepresidenan.

Baca Juga: Peneliti Italia Temukan Penyintas Covid-19 Berisiko Alami Gangguan Jiwa

"Walaupun sudah dilakukan swab, di hari H-nya akan dilakukan rapid test," ujar Heru.

Diketahui kedua tes tersebut merupakan metode skrining awal dalam mendeteksi keberadaan virus corona.

Tes swab merupakan proses pengambilan sampel lendir dari saluran pernapasan. Caranya dengan mengusap tenggorokan melalui mulut dan hidung.

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Kantor-kantor Rutin Buka Jendela, Setelah Kejadian Klaster Covid-19 Gedung Sate

Hal ini dilakukan karena virus corona sama seperti flu, yaitu menyerang saluran pernapasan, sehingga hasil dari sampel tersebut akan diuji kebenarannya di laboratorium.

Sementara itu dikutip dari The Guardian, rapid test bekerja dengan mendeteksi antibodi immunoglobulin melalui darah.

Meski tes Covid-19 ini memiliki kelemahan false negative (positif atau negatif palsu), namun hasil rapid test dapat keluar hanya dalam waktu 15-20 menit dan bisa dilakukan dimana saja sehingga memudahkan tracing.(*)

 Baca Juga: Banjir Kecaman hingga Gelarnya Dipertanyakan, Hadi Pranoto Buat Pengakuan: 'Saya Bukan Orang IDI dan Saya Bukan Dokter'

 #berantasstunting #hadapicorona