Find Us On Social Media :

Banyak Klaim Obat Covid-19, WHO Tegaskan; Mungkin Tak Pernah Ada Obat Untuk Atasi Corona

Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

GridHEALTH.id - Ditegah kontroversi klaim obat Covid-19 yang terjadi di tanah air, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) justru memperingatkan mungkin tidak akan pernah ada "obat manjur" untuk menanganani wabah ini.

Diketahui beberapa klaim obat untuk mengatasi virus corona belakangan ini tengah viral dan menjadi polemik tersendiri di masyarakat Indonesia.

Terbaru kasus obat herbal Covid-19 ala Hadi Pranoto yang lambat laun klaimnya mulai terbantahkan karena temuannya itu belum teruji secara klinis.

Diketahui untuk menilai efektivitas dan keamanan suatu produk seperti obat maupun vaksin, perlu dilakukannya uji klinis, disamping pengujian pada hewan atau uji pra-klinis.

Baca Juga: Pengakuan WHO Usai Mintai Keterangan Para Ilmuwan di Wuhan dalam Penyelidikan Asal Usul Virus Corona

Baca Juga: Hadi Pranoto yang Mengaku Profesor Marah Tahu Dirinya Dipoliskan Cyber Indonesia; Tuntut Balik, Ganti Rugi 10 Miliar US Dollar

Menurut Mayo Clinic, uji klinis merupakan tahap akhir dari penelitian yang dilakukan kepada manusia.

Dimana orang yang menjadi sampel bisa sampai ribuan atau puluhan ribu, serta waktu yang dibutuhkan pun tidak sebentar bahkan bisa bertahun-tahun.

Baca Juga: Dibanderol Rp 72.500, Bio Farma Akan Sebarkan 250 Juta Vaksin Corona di Akhir Tahun 2020

Sementara itu, Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pemerintah dan masyarakat diseluruh dunia saat ini sebaiknya jangan terlalu berharap lebih terkait beberapa klaim obat maupun vaksin yang tengah terjadi.

Menurutnya saat ini akan jauh lebih baik jika kita berfokus pada apa yang diketahui ampuh yaitu testing, pelacakan kontak, jaga jarak fisik dan pemakaian masker.

Baca Juga: Di Ulang Tahun Pernikahan Nycta Gina Minta Maaf Pada Suami Suka Kentut Sembarangan, Padahal Ini Manfaat Buang Gas Bagi Kesehatan!

"Kita semua berharap memiliki sejumlah vaksin ampuh yang bisa membantu mencegah orang tertular. Namun, tidak ada obat yang manjur saat ini dan mungkin tidak akan pernah ada. Jadi, yang bisa dilakukan saat ini untuk menghentikan wabah adalah menerapkan dasar-dasar kesehatan masyarakat dan pengendalian penyakit," ujar Tedros dalam konferensi pers secara virtual di Jenewa, (4/8/2020).

Meskipun sudah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama berbulan-bulan sehingga melumpuhkan ekonomi nyatanya pandemi virus corona akan terus meluas.

Baca Juga: Peneliti di Inggris Berhasil Identifikasi 6 Gejala Umum Penderita Covid-19, Berguna Untuk Memberikan Terapi yang Tepat

Hal ini dikarenakan kedisipilinan masyarakat akan mematuhi protokol kesehatan masih minim.

Karenanya untuk mencegah penyebaran virus corona semakin meluas, adabaiknya kita mulai disiplin menjalankan protokol kesehatan yang berlaku di wilayahnya masing-masing.

Dalam panduan pencegahan corona yang dikeluarkan Center for Disease Control and Prevention (CDC) setidaknya dimasa pandemi masyarakat harus mengenakan masker saat bepergian keluar rumah, menjaga jarak fisik, dan rajin mencuci tangan.(*)

Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Satgas Covid-19 Singgung Ada Pandemi selama 43 Tahun: 'Jangan Tanyakan Kapan Pandemi Berakhir'

 #berantasstunting

#hadapicorona