GridHEALTH.id - Dampak dari virus corona (Covid-19) rupanya tidak hanya dialami saat terinfeksi saja, tapi juga pasca sembuh infeksi.
Salah satu efek samping dari virus corona yang ditemukan peneliti baru-baru ini adalah kebotakan alias rontoknya rambut pasien pasca kesembuhan Covid-19.
Dilaporkan Today.com, penelitian yang dilakukan oleh Survivor Corp Facebook Group menemukan 27% pasien Covid-19 yang sembuh mengalami kerontokan rambut sebagai efek virus corona.
Angka tersebut didapat setelah peneliti melibatkan 1.500 pasien sembuh Covid-19. Dimana anggota grup Facebook ini biasa disebut “long-haulers” karena mendiskusikan efek jangka panjang dari virus corona.
Baca Juga: Teguh Vagetoz 3 Tahun Tak Manggung juga Menikah, Fokus Rawat Ibunya yang Alami Penyumbatan Otak
Today menyebutkan bahwa efek virus corona tersebut disebabkan karena telogen effluvium.
Telogen effluvium adalah kondisi sementara di mana rambut rontok akibat sakit, operasi, demam, stres, dan melahirkan.
Dr. Marc Glashofer, ahli rambut rontok dari New Jersey, menjelaskan bahwa rambut memiliki masa tumbuh dan istirahat. Sekitar 90% rambut berada di siklus pertumbuhan itu.
Saat tubuh stres, banyak rambut yang berada di masa istirahat sehingga lebih mudah rontok.
Orang normal biasanya memiliki rambut rontok sebanyak 100 – 150 helai tiap hari. Namun, orang dengan telogen effluvium memiliki ribuan rambut yang rontok.
Pertanyaannya, apakah rambut rontok sebagai efek virus corona bisa disembuhkan?
Dr. Glashofer menyebutkan bahwa rambut akan kembali ke siklus pertumbuhan semula dalam waktu beberapa minggu atau bulan.
Pertumbuhan rambut yang kembali sehat ditandai dengan tumbuhnya rambut-rambut kecil di garis rambut depan.
Baca Juga: Supaya Harga Vaksin Covid-19 Murah, Ilmuwan Inggris Ciptakan Vaksin Tiruan
Today menyebutkan bahwa telogen effluvium tidak menyebabkan rasa gatal atau gejala lain. Jika pasien merasakan gejala lain, mereka bisa melakukan tes darah.
Kelainan tiroid, kekurangan vitamin D atau zat besi, atau penyebab lain yang menyebabkan rambut rontok lebih parah bisa dilihat dari tes itu.
Orang-orang yang tidak terserang virus corona juga bisa mengalami efek virus corona. Telogen effluvium bisa terjadi akibat masalah finansial atau kekhawatiran lainnya.
Karenanya, menjaga kesehatan rambut perlu konsumsi makanan bergizi dan kelola stres dengan baik.
Sementara itu, berdasarkan data terbaru Worldometers pasien sembuh diseluruh dunia yang terkonfirmasi di seluruh dunia mencapai 13,460,635 orang dari jumlah total 20,542,728 keseluruhan pasien. dan angka kematian mencapai 746,337 orang.(*)
#berantasstunting #hadapistunting