Find Us On Social Media :

Kesaksian Wali Kota Depok, Mengapa Wilayahnya Kembali Menjadi Zona Merah Covid-19?

Wali Kota Depok Mohammad Idris.

GridHEALTH.id - Kembalinya kota Depok menjadi zona merah virus corona (Covid-19) membuat kota penyangga Ibu Kota itu mendapat sorotan tajam.

Pasalnya jika dilihat berdasarkan jumlah kasus kumulatif per Minggu (9/8/2020), Kota Depok menjadi yang tertinggi kasus Covid-19 di Jawa Barat dengan jumlah kasus 1.292 kasus.

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, penyebab meningkatnya kasus baru rupanaya berasal dari kasus kontak erat warganya dengan penderita.

Oleh karenanya, Idris menekankan warganya untuk terus menerapkan disiplin tinggi terhadap protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19.

“Ketika kami telusuri memang peningkatan pasien positif berasal dari kasus kontak erat. Maka, bagi warga yang beraktivitas maupun bekerja harus terapkan protokol kesehatan ketika sampai di rumah,” ujar Mohammad Idris melalui keterangan tertulisnya, Selasa (11/8/2020).

Baca Juga: Maju Jadi Relawan Vaksin Covid-19, Ibu-Ibu Ini Ikhlas Tak Takut Efek Sampingnya: 'Kami Ingin Cepat Selesai Ini Covid-19'

Baca Juga: Pemkot Jakarta Pusat Sebar Peti Mati, Untuk Tekan Laju Covid-19 di Ibu Kota

Terus bertambahnya jumlah kasus terkonfirmasi positif di kotanya, dikatakan Idris lantaran kurang disiplinnya warga terhadap penerapan protokol kesehatan.

Sehingga, munculnya penambahan klaster baru pun tak dapat dihindarkan, terutama klaster di perkantoran atau area kerja warganya.

“Alhamdulillah, pasien sembuh di Kota Depok bertambah lima orang pada Sabtu (9/8/2020). Suspek aktif juga berkurang atau selesai pengawasan sebanyak tujuh orang dan kontak erat aktif juga berkurang 13 orang," kata Idris.

Baca Juga: Beton Nangka Anti Aging Alami Lawan Penuaan, Hilangkan Keriput juga Melebatkan Rambut

Namun, lanjutnya ada penambahan kasus konfirmasi sebanyak 32 orang. Lalu, meninggal satu orang.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, menyebutkan penambahan kasus konfirmasi positif ada pada pasien usia produktif.

Yakni pada kelompok usia antara 30-39 tahun dengan jumlah total sebanyak 370 orang.

Kemudian, disusul kelompok usia 20-29 tahun dengan total kurang lebih 289 orang.

Baca Juga: Tembus 27 Ribu Kasus Corona, DKI Jakarta Dikabarkan Masuk Zona Hitam Covid-19, Ini Kata Rekan Kerja Anies Baswedan

“Mereka ini kelompok usia produktif atau masuk usia kerja. Maka, saya tegaskan wajib untuk menerapkan protokol kesehatan pribadi," katanya yang sedianya akan maju kembali dalam Pilkada Depok ini.

Idris pun berharap warga secara pribadi dapat benar-benar melakukan protokol kesehatan.

Di antaranya membersihkan diri, cuci tangan dengan sabun, dan bersihkan semua barang seusai dari luar rumah dengan disinfektan.

Selain itu, Idris meminta sebisa mungkin kelompok warganya yang berusia produktif atau pekerja menghindari kontak atau jaga jarak (physical distancing) dengan kelompok rentan seperti anak dan lanjut usia.

Baca Juga: 4 Penyebab Banyaknya Pasien Positif Covid-19 Tanpa Gejala Diungkap Peneliti

"Selalu gunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan ketika beraktivitas,” paparnya.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), protokol jaga jarak dilakukan karena virus corona (Covid-19) menyebar terutama di antara orang-orang yang berada dalam kontak dekat atau dalam jarak sekitar 6 kaki untuk waktu yang lama.

Penyebaran virus corona terjadi ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, dan tetesan dari mulut atau hidung mereka diluncurkan ke udara dan mendarat di mulut atau hidung orang-orang di dekatnya.

Baca Juga: Menghindari Efek Samping Obat, Panduan Ini yang Harus Dilakukan

Jaga jarak membantu membatasi kesempatan untuk bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi dan orang yang terinfeksi di luar rumah.

Meskipun risiko penyakit parah mungkin berbeda untuk semua orang, siapa pun bisa mendapatkan dan menyebarkan Covid-19.

Setiap orang memiliki peran untuk memperlambat penyebaran dan melindungi diri mereka sendiri, keluarga mereka, dan komunitas mereka.

Baca Juga: Masker Baking Soda Hilangkan Mata Panda, Jika Ingin Keracunan Zat Kimia Ikuti Influencer

Oleh karenanya, salah satu upaya yang bisa dilakukan yakni dengan menerapkan protokol jaga jarak.

Untuk mencegah terjadinya penularan virus corona, maka jarak aman yang disarankan ialah setidaknya 6 kaki atau 1 meter.

Sementara itu, pemerintah Australia merekomendasikan agar kita tetap berjarak 1,5 meter dari satu sama lain.

Rekomendasi 1,5 meter tidak hanya didasarkan pada pengetahuan kita tentang influenza, tetapi juga jarak praktis yang memungkinkan kita menjalani kehidupan sehari-hari.(*)

Baca Juga: Efek Samping Virus Corona dari China yang Sudah Disuntikan ke Relawan di Bandung, Sudah Diprediksi Tim Riset

 #berantasstunting

#hadapicorona