Find Us On Social Media :

Ciri Seseorang Terinfeksi Virus Corona di Indonesia, Sesuai Pengalaman Dea yang Awalnya Menyepelekannya

Dea awalnya menyepelekan Covid-19.

GridHEALTH.id - Dea Winnie jujur mengaku awalnya tak mempercayai infeksi virus corona baru seperti yang banyak diberitakan.

Dirinya menganggap infeksi virus corona ini adalah flu biasa, hingga akhirnya kedua orantuanya meninggal oleh Covid-19, begitu juga dengan saudaranya.

Baca Juga: Ilmuwan Universitas Airlangga Temukan Lagi Mutasi Virus Corona

 

Menurut pengakuan Dea, awalnya yang terinfeksi virus corona yang sedang mewabah ini kakaknya, sedang hamil delapan bulan.

Dirawat 19 Mei 2020. Akan tetapi kondisinya semakin hari semakin parah.

Kepada Dea kakaknya bercerita, sempat rapid test hasilnya non reaktif.

Akan tetapi badannya panas, semakin hari batuknya parah dan sesak napas.

Saat Idul Fitri hari kedua, sang kakak semakin kesulitan bernapas. Langsung masuk IGD.

Baca Juga: Dalam Sebulan Alami Lonjakan Kasus Covid-19 3 Kali Lipat, Pemerintah Depok Terapkan Jam Malam, Paling Akhir Pukul 20.00 WIB

Bebarapa hari kemudian, 29 Mei 2020, ayah Dea menyusul dilarikan ke rumah sakit dan divonis terinfeksi Covid-19.

Tak lama dalam perawatan, menurut Dea, sehari kemudian ayahnya meninggal dunia.

Mirisnya, selang dua jam sang ayah dikebumikan. Menyusul keponakannya meninggal dunia karena Covid-19.

Baca Juga: Infeksi Covid-19 Pada Pria dan Wanita Tidak Sama, Seperti Ini Perbedaannya

Belum juga syok dan sedih kehilangan ayah dan ponakan, kakak Dea dinyatakan meninggal dunia.

Awal bukan Juni, Dea kembali harus menerima kenyataan yang menyesakan.

2 Juni, sang bunda setelah mendapatkan perawatan intensif, meninggal dunia.

"Tanggal 2 Juni, jam 15,30 meninggal. Jam 1 dia telepon aku, bilang sudah engga kuat," katanya.

Dalam ceritanya yang sedih dan memilukan itu Dea jujur jika sebelum kesediahan itu dirinya menyepelekan Covid-19.

Dea awalnya beranggapan Covid-19 hanya penyakit flu biasa.

Baca Juga: Kenakan Masker Saat Olahraga, Asupan Oksigen Berkurang Rusak Sistem Pernapasan? Ini Kata Dokter Reisa

Tapi setelah satu persatu orang yang disayanginya meninggal dunia, Dea sadar bahwa Covid-19 sangat berbahaya.

Malah dirinya sendiri ikut terinfeksi virus corona baru ini.

Ya, dia terinfeksi virus corona Covid-19, seperti kedua orangtua, kakak, dan ponakannya yang telah meninggal dunia. 

Menurut pengakuannya, sebelum hasi tes swab keluar hasilnya, dirinya merasa mudah lelah, jantung berdebar dan kehilangan indera perasa.

Baca Juga: Misteri Bercak-bercak Merah pada Pipi Bayi Mona Ratuliu dan Penanganannya

Ternyata itu semua adalah ciri dirinya sudah terinfeksi Covid-19.

Setelah pasti dirinya terinfeksi Covid-19, Dea enggan dirawat di rumah sakit.

Dea megaku trauma dengan apa yang dialami oleh keluarganya yang telah meninggal karena Covid-19.

Karenanya Dea memilih menjalani isolasi mandiri.

Satu pesan dari Dea kepada seluruh masyarakat Indonesia, tidak menyepelekan Covid-19.

Baca Juga: Bukan Malaysia dan Singapura, Mutasi Virus Corona D614G Juga 10 Kali Lipat Menyebar dan Menular di Indonesia, Peneliti: 'Sudah Ada Sejak Maret 2020'

Namun masyarakat juga tidak usah cemas saat dinyatakan positif Covid-19.

Sebab semakin cemas, akan menurunkan imunitas tubuh.

"Makanya kalau sekarang engga percaya Covid-19, meremehkan protokol kesehatan itu sedih aja, banyak anak anak muda mikirnya aku masih muda kok, imunnya kuat, buktinya aku 28 tahun pun bisa kena," tutup Dea berpesan kepada kita semua.(*)

Baca Juga: Kabar Baru dari Ridwan Kamil Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Optimis!

#berantastunting

#HadapiCorona

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Dea yang Kehilangan Orang Tua, Kakak dan Keponakan karena Ganasnya Covid-19