Find Us On Social Media :

Orang yang Disuntik Vaksin Covid-19 Akan Alami Kemandulan, Para Peneliti Angkat Bicara

Vaksin Covid-19 diduga sebabkan kemandulan

GridHEALTH.id - Di Indonesia, uji klinis vaksin Covid-19 rupanya membuat 1.620 orang maju menjadi relawan.

Tak tanggung-tanggung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun telah menjalani penyuntikan pertama uji klini vaksin Covid-19 tersebut.

Baca Juga: Kabar Baru dari Ridwan Kamil Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Optimis!

Ridwan Kamil mengaku, usai disuntik vaksin tersebut, dirinya mengaku mengalami peningkatkan nafsu makan dan kehilangan insomnia.

Namun di tengah efek samping yang dirasakan Ridwan Kamil tersebut, beredar kabar yang menyebutkan bahwa vaksin corona juga berdampak pada maslaah reproduksi seseorang.

Baca Juga: 100 Dokter Meninggal Akibat Covid-19, Menkes Terawan hingga Presiden Jokowi Kena Sentil: 'Cobalah Berbuat Sesuatu'

Berembus kabar, orang yang disuntik vaksin Covid-19 akan mengalami kemandulan, bahkan pasangan seksualnya pun akan mengalami masalah ketidaksuburan tersebut.

Lantas, benarkah hal tersebut terjadi?

Sebuah akun Facebook bernama Lintas Masa I menyatkan jika vaksin Covid-19 dari China memiliki efek samping kemandulan.

"Batinku bilang Vaksin Novack dari Cina yang buat ngelawan Covid-19 memiliki efek samping yakni membuat orang "Mandul". Sebagian teman spiritualis mengatakan "Ya". Kalo benar wis wis kasihan juga ya bagi yang memakainya. Maaf dan salam," tulis dalam unggahan akun tersebut.

Baca Juga: Salah Mengejan Saat Melahirkan Normal Risikonya Pembuluh Darah Pecah, Begini Cara yang Benar

Sementara itu, akun Twitter @99freemind membagikan cuitan yang mengklaim bahwa perusahaan multinasional produsen farmasi GlaxoSmithKline, melaporkan bahwa vaksin Covid-19 dapat menyebabkan kemandulan.

"Dugaan orang dalam GSK melaporkan bahwa terdapat agen sterilisasi dalam vaksin Covid yang dapat menyebabkan kemandulan tidak hanya pada pasien tetapi juga pada pasangan seksual orang yang disuntik. Butuh waktu lebih lama bagi saya untuk menemukan bukti bahwa WHO memasukkan HcG dalam vaksin Tetanus," tulis unggahan tersebut.

Baca Juga: Dalam Sebulan Alami Lonjakan Kasus Covid-19 3 Kali Lipat, Pemerintah Depok Terapkan Jam Malam, Paling Akhir Pukul 20.00 WIB

Menanggapi hal tersebut, Asisten Profesor dan Ketua Penelitian Kanada dari Departemen Mikrobiologi Medis & Penyakit Menular di Universitas Manitoba, Jason Kindrachuk, mengatakan belum ada identifikasi masalah kesehatan terkait hormon yang dilaporkan dari uji klinis vaksin Covid-19 yang sedang berlangsung.

Sementara itu, Manajer Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 FK Unpad, Eddy Fadlyana, mengungkapkan vaksin Covid-19 buatan perushaan farmasi CHina, Sinovac Biotech memiliki efek samping.

Meski begitu, ia memperkirakan efeknya tidak besar, seperti nyeri atau demam.

Baca Juga: Infeksi Covid-19 Pada Pria dan Wanita Tidak Sama, Seperti Ini Perbedaannya

"Bisa timbul nyeri di tempat suntikan atau demam sekitar 30 hingga 40 persen," kata Eddy saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/8/2020).

Dia mengatakan untuk efek samping lainnya kemungkinan sangat kecil.

Terlepas dari itu, berita tentang vaksin Covid-19 menyebabkan kemandulan merupak hoaks semata. (*)

Baca Juga: Penjelasan WHO Perihal Adanya Infeksi Ulang Covid-19 Pada Pasien Sembuh

#hadapicorona