GridHEALTH.id - Kasus Covid-19 di Indonesia dari hari ke hari semakin meningkat.
Bayangkan saja, sejak diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020, tercatat hingga Senin (31/8/2020) pukul 12.00 WIB, jumlah kasus positif Covid-19 bertambah menjadi 174.796 orang.
Baca Juga: Studi : Masyarakat Taat Protokol Kesehatan Covid-19 Saat di Rumah, Tapi Acuh Bila di Ruang Publik
Pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah.
Data terakhir jumlah pasien yang meninggal dunia jumlahnya 7.417 orang.
Dengan kasus sebanyak itu, di mata dunia seluruh Indonesia sepertinya dilanda pandemi Covid-19.
Padahal kondisi sebenarnya tidak seperti itu.
Ada, lo, di Indonesia daerah yang tidak landa pandemi Covid-19.
Bahkan tidak hanya satu dua daerah yang bebas Covid-19.
Untuk diketahui, daerah tidak terdampak merupakan satu dari lima kategori peta risiko yang dibuat Satgas Penanganan Covid-19 Indonesia.
Kelima kategori tersebut adalah risiko tinggi (zona merah), risiko sedang (zona oranye), risiko rendah (zona kuning), tidak ada kasus (zona hijau), dan tidak terdampak (zona hijau).
Ada beberapa indikator yang digunakan untuk menghitung status zona risiko Covid-19 di Indonesia, yaitu: epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.
Indikator epidemiologi
- Penurunan jumlah kasus positif pada minggu terakhir sebesar lebih dari 50 persen dari puncak
- Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP pada minggu terakhir sebesar lebih dari 50 persen dari puncak
Baca Juga: Ternyata Hanya 130 Juta Orang yang Akan Mendapatkan Vaksin Covid-19 Dari Sinovac di Indonesia
- Penurunan jumlah meninggal kasus positif pada minggu terakhir sebesar lebih dari 50 persen dari puncak
- Penurunan jumlah meninggal kasus ODP dan PDP pada minggu terakhir sebesar lebih dari 50 persen dari puncak
- Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar lebih dari 50 persen dari puncak
- Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar lebih dari 50 persen dari puncak
Baca Juga: Waduh, Bisa Berteman Dengan Mantan Ternyata Malah Tanda Psikopat
- Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif
- Kenaikan jumlah selesai pemantauan dari kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir
- Laju insidensi kasus positif per 100.000 penduduk
- Mortality rate kasus positif per 100.000 penduduk
Indikator surveilans kesehatan masyarakat
- Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir
- Positivity rate rendah (target kurang dari 5 persen sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa)
Indikator pelayanan kesehatan
- Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS rujukan mampu menampung sampai dengan kurang dari 20 persen jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
- Jumlah tempat tidur di RS rujukan mampu menampung sampai dengan kurang dari jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
- Artinya, zona risiko di setiap dari bisa berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi penyebaran pandemi virus corona
Baca Juga: Mutasi Corona D614G Ditemukan Menyebar di Surabaya, Disebut 10 Kali Lebih Menular
Adapun daerah di Indonesia yang hingga kini belum terdampak virus corona ada 30 kabupaten atau kota.
Dikutip dari laman resmi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (data hingga 31 Agustus 2020):
1. Sumatera Utara, ada di Nias Barat dan Nias.
2. Sulawesi Tenggara, ada di Konawe Kepulauan.
3. Papua Barat, ada di Tambrauw dan Maybrat.
4. Papua, ada di Yahukimo, Mappi, Dogiyai, Paniai, Deiyai, Mamberamo Raya, Nduga, Asmat, Puncak, dan Intan Jaya.
5. Nusa Tenggara Timur, ada di Sumba Tengah, Ngada, Malaka, Alor, Manggarai Timur, Sabu Raijua, dan Belu.
6. Maluku, ada di Maluku Tenggara Barat dan Kepulauan Aru.
7. Kepulauan Riau, ada di Natuna, Lingga, dan Kepulauan Anambas.
8. Bengkulu, ada di Lebong.
9. Aceh, ada di Pidie Jaya.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hampir 6 Bulan Covid-19 di Indonesia, Ini 30 Daerah yang Tidak Terdampak" dan "Update Virus Corona di Dunia 1 September: 25,6 Juta Orang Terinfeksi | Warning WHO soal Pembukaan Ekonomi"