Find Us On Social Media :

Penyebaran Virus Corona Makin Meluas, Kemenkes; Masyarakat Tak Perlu Takut Positif Covid-19

Dinyatakan positf Covid-19 jangan takut.

GridHEALTH.id - KAsus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia terus bertambah setiap harinya.

Terbaru, berdasarkan data dari covid19.go.id, Selasa (1/9/2020), jumlah kasus Covid-19 ditanah air bertambah 2.775 kasus sehingga total menjadi 177.571 kasus.

Dimana sebanyak 128.057 pasien telah dinyatakan sembuh, dan 7.505 pasien dinyatakan meninggal.

Ada banyak faktor yang menyebabkan kasus positif ini semakin meluas, salah satunya takut akan stigma positif Covid-19.

Alhasil banyak orang yang diduga mengalami gejala Covid-19 justru tidak melapor atau berobat, dan justru memicu penyebaran virus semakin luas.

Padahal menurut Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan ( Kemenkes) Abdul Kadir, masyarakat seharusnya tak perlu terlalu takut dengan stigma positif Covid-19.

Sebab, kata dia, yang dinyatakan positif belum tentu sakit.

Baca Juga: Minta Masyarakat Merasa Aman, Jokowi: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Masih Relatif Terkendali

Baca Juga: Turunkan Risiko Penyakit Jantung, Anak-anak Obesitas Wajib Berjemur di Pagi Hari

"Stigma positif itu memang sebaiknya kita tidak perlu terlalu takut dengan positif karena positif pun belum tentu kita sakit," kata Abdul dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (1/9/2020).

Abdul justru meminta masyarakat menghilangkan stigma positif dan negatif Covid-19 dan menggantinya dengan sakit dan tidak sakit.

Menurut dia, banyak di antara pasien positif tertular virus corona yang tak menunjukkan gejala sakit.

Baca Juga: Umi Pipik Istri Almarhum Uje Karena Teledor Ketahuan Derita Tumor, Mengaku Tulang Ekor Patah

"Artinya, maksud saya jangan sampai yang positif itu nanti merasa bahwa dia ini dalam kondisi yang sakit," ujar Abdul.

Abdul pun menyebutkan bahwa pemerintah fokus mengobati pasien yang benar-benar sakit.

Baca Juga: Sudah Mulai Bekerja Normal? Dokter Sarankan Agar WFO Terhindar dari Virus Corona: 'Tidak Melepas Masker 1 Detik Pun'

Sebagaimana bunyi Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit adalah yang sakitnya sedang sampai berat.

Sementara, mereka yang dinyatakan positif tapi tak bergejala, cukup untuk tinggal di rumah dan isolasi mandiri, serta memperbaiki gizi agar sehat kembali.

Baca Juga: Tenaga Medis di Semarang Alami Infeksi Ulang Virus Corona: 'Gejalanya Lebih Berat Dibanding Infeksi Pertama, Saturasi Oksigen Turun'

Oleh karenanya, lanjut Abdul, saat ini pemerintah tak cemas dengan pelayanan dan tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit Covid-19.

"Itulah yang menyebabkan sampai sekarang ini rumah sakit kita sih tenang-tenang saja tidak seperti pada tahap-tahap awal," ujar Abdul.

"Tahap awal itu semua yang positif masuk rumah sakit, penuh rumah sakit. Maka apa yang terjadi? Tentunya pelayanan kita pada yang sakit tambah berkurang," tuturnya.(*)

Baca Juga: Hanya 30 Daerah di Indonesia yang Tidak Terdampak Covid-19, Kok Bisa?

 #berantasstunting #hadapicorona