Dokter yang merawat pasien tersebut percaya virus itu masuk ke tubuh menggunakan reseptor ACE2 yang ada pada sel Leydig yang ada pada testis.
Kejadian ini juga memicu munculnya spekulasi bahwa virus Corona bisa menyebar melalui berhubungan seksual.
Tetapi, berdasarkan American Journal of Emergency Medicine, para dokter mencatat gejala ini masih jarang terjadi.
Namun, menambah nyeri testis ke dalam deretan gejala virus Corona bisa membantu mengidentifikasi penyakit ini, agar bisa menemukan pengobatan yang tepat, karantina, dan tindak lanjut terhadap kesehatan kesuburan.