WHO menilai, dampak kurang displinnya masyarakat yang beraktivitas di luar rumah itu adalah membuat krisis layanan di fasilitas kesehatan meningkat.
"Menyuarakan keprihatinan bahwa lonjakan infeksi dapat menyebabkan krisis di fasilitas kesehatan dan mendesak pemerintah mengambil tindakan serius untuk mengendalikan penularan," lanjut tulisannya.
WHO menulis, ruang isolasi di Jakarta sudah terisi penuh mencapai 70 %, dimana total di seluruh rumah sakit di Jakarta ada 4.456 tempat tidur, di mana 483 tempat tidur untuk unit perawatan intensif (ICU) pasien Covid-19 yang berada di 67 rumah sakit.
"Ini meningkatkan keprihatinan tentang kapasitas sistem perawatan kesehatan untuk mengatasi peningkatan jumlah kasus baru," lanjut laporan itu.