GridHEALTH.id - Hingga Rabu (8/9/2020) , virus corona penyebab Covid-19 sudah menjangkiti ke 27,722,242 orang di dunia.
Berdasarkan data dari Worldometers tersebut, 900,878 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia, 19,810,295 orang dinyatakan sembuh, dan sisanya masih harus mendapatkan perawatan.
Virus corona ini diketahui dapat menyebar pada siapa saja, baik muda atau tua, serta pria atau wanita.
Tapi tahukah orang yang kekurangan vitamin D juga rupanya sangat rentan terinfeksi virus corona ini.
Hal itu diungkap oleh studi dari para peneliti di University of Chicago Medicine. Dalam studinya itu ditemukan bahwa seseorang yang kekurangan vitamin D dan tak segera ditangani berpotensi dua kali lebih besar terkena Covid-19.
Baca Juga: Tingkatkan Kekebalan Tubuh dengan Suplemen untuk Hadapi Corona, Cek di Sini Kebenarannya
Baca Juga: Tingkatkan Kekebalan Tubuh dengan Suplemen untuk Hadapi Corona, Cek di Sini Kebenarannya
Melansir Fox News, penelitian tersebut melibatkan 489 pasien. Jumlah vitamin D dalam tubuh pasien-pasien tersebut diukur selama satu tahun sebelum dites virus corona.
Hasilnya, pasien yang masuk dalam kategori kekurangan vitamin D lebih mudah mengalami penyakit Covid-19.
Para peneliti mengatakan, meski jumlah vitamin D berpengaruh pada peningkatan risiko Covid-19, penelitian lainnya tetap diperlukan.
Baca Juga: Ternyata Piet Pagau, Paman Raffi Ahmad, Terinfeksi Covid-19 di Taksi Online
Hal itu untuk melihat, apakah vitamin D memang berdampak pada risiko infeksi virus corona atau tidak.
Vitamin D berpengaruh pada metabolisme zinc yang dapat menurunkan kemampuan virus corona untuk bereplikasi.
Tim peneliti juga menegaskan, jumlah vitamin D yang tinggi berkorelasi dengan menurunnya jumlah interleukin 6, target utama untuk mengontrol cytokine storm dalam Covid-19.
Vitamin D bisa mengurangi penyebaran virus corona dengan mengganggu replikasi sel virus. Proses pembersihan sel virus juga bisa lebih cepat.
Meski demikian, para peneliti mewaspadai orang yang terinfeksi virus corona tanpa gejala.
Jika vitamin D dapat mengurangi inflamasi atau peradangan, kemungkinan pasien asimtomatik menyebarkan virus corona lebih tinggi.
Baca Juga: Kesaksian Sandiaga Uno Perihal Ganasnya Covid-19 yang Menginfeksi 3 Kawan Dekatnya
Gejala Covid-19, seperti batuk, semakin tidak terlihat sehingga menyulitkan prediksi penyebaran virus corona.
Meski para peneliti mengatakan butuh penelitian tambahan untuk melihat, apakah tambahan vitamin D benar-benar dapat mengurangi dampak virus corona atau tidak, berjemur di bawah sinar matahari tetap memberikan keuntungan bagi kesehatan. (*)
#berantasstunting #hadapicorona