Find Us On Social Media :

Pesan Kapten Pilot Wanita Pertama Indonesia Sebelum Meninggal Karena Covid-19

Pilot Airfast Indonesia bernama Capt. Hj. Cipluk Indah Yuliani Martono

GridHEALTH.id - Seorang pilot dari maskapai Airfast Indonesia bernama Capt. Hj. Cipluk Indah Yuliani Martono dikabarkan meninggal dunia usai terpapar virus corona (Covid-19).

Pesan terakhir pilot yang dikenal sebagai alumni LPPU Curug Angkatan 28 dan Kapten Pilot Wanita Pertama Indonesia itu pun viral di aplikasi Whatsapp, (12/9/2020).

Dimana Cipluk memperingatkan bahwa virus corona ini tidak bisa dianggap sepele.

Dalam pesan yang beredar, Cipluk mengaku awalnya tidak merasakan gejala apapun dan saat mengikuti tes Swab yang pertama hasilnya dinyatakan negatif.

Sayang saat tes Swab kedua hasilnya positif dan ia dinyatakan sebagai golongan pasien positif Covid-19 tanpa gejala alias OTG (Orang Tanpa Gejala).

Bahkan suhu tubuhnya naik hingga 38,9 derajat Celsius dan tidak turun.

Baca Juga: Jangan Abaikan Sinusitis di Masa Pandemi Covid-19, 5 Komplikasi Ini Bisa Saja Terjadi

Baca Juga: Memilih Botol Susu Untuk Si Kecil, Botol Kaca atau Botol Plastik?

Cipluk pun menjelaskan bahwa dirinya sempat kesulitan karena banyak rumah sakit yang menolaknya karena keterbatasan kamar yang ada.

 

"Sempet cari RS tp ditolak krn ga ada kamar', tulis Cipluk di aplikasi WA.

Cipluk pun berpesan agar masyarakat tidak menganggap enteng penularan virus corona.

Baca Juga: Melihat Kapan Berakhirnya Pandemi Global Covid-19 dari Sejarah Pandemi Flu, dan Kesuksesan Melenyapkan Cacar Air dari Muka Bumi

Apalagi bagi mereka yang sudah dinyatakan positif meski tanpa mengalami gejala apapun.

"Jd unk teman2 Jangan pernah blng kita baik2 aja....., Ini pelajaran terbaik untuk kita semua, belajar dari cerita teman kita sendiri," pesan Cipluk untuk masyarakat.

Terlepas dari itu, perlu diketahui tidak semua pasien Covid-19 mengalami gejala sesak napas atau sulit bernapas.

Baca Juga: Keguguran Tanpa Pendarahan Bisa Terjadi, Banyak Ibu Hamil Tidak Menyadari

Namun saat diukur tekanan oksigen dalam darahnya sudah terjadi hipoksemia, atau kekurangan oksigen dalam darah.

Bila tidak ditangani dengan segera maka pasien berisiko mengalami happy hypoxia.

Diketahui menurut Mayo Clinic happy hypoxia adalah kondisi dimana kadar oksigen di dalam jaringan tubuh menurun drastis namun tidak diikuti dengan gejala atau keluhan yang dirasakan penderitanya.

Baca Juga: Diduga Berasal dari China, 700 Warga di Wuhan Malah Kebal Virus Corona usai Konsumsi Makanan Ini

Akibatnya korban bisa mengalami kematian mendadak karena akumulasi kegagalan organ akibat rendahnya kadar oksigen yang tidak disadari sebelumnya.

Tak heran, happy hypoxia ini menjadi salah satu penyebab paling banyak merenggut pasien positif Covid-19 tanpa gejala alias OTG.(*)

Baca Juga: Akibat Pandemi Covid-19 Palestina Terancam Alami Resesi Paling Buruk

#berantasstunting #hadapicorona