Find Us On Social Media :

Viral Ospek Unesa Penuh Bentakan, Rektor: Kami Menyayangkan Kejadian Tersebut, Mana Gerakan Revolusi Mental?

tangkapan layar video ospek mahasiswa Unesa Surabaya

GridHEALTH.id - Baru-baru ini orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) yang dilakukan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menjadi viral di dunia maya.

Di tengah pandemi Covid-19 yang mewajibkan semua pelajar dan mahasiswa belajar dari rumah itu, tampak beberapa mahasiswa baru tengah mengikuti ospek virtual.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Usai Dibentak Habis-habisan Nikita Mirzani Elza Syarief Sakit dan Muntah-muntah Hingga Tak Bisa Makan

Namun sayangnya, ospek virtual tersebut diwarnai beragam bentakan yang membuat sebagian mahasiswa baru (maba) terlihat ketakutan.

Melihat kondisi tersebut, Rektor Unesa, Nurhasan mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut.

Baca Juga: Tak Perlu SIKM, Inilah Syarat yang Harus Dipenuhi Calon Penumpang Bus AKAP

"Kami menyayangkan kejadian tersebut, dan ada kesalahan dalam koordinasi pelaksanaan PKKMB pada salah satu fakultas di Unesa," kata Nurhasan, melalui rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (15/9/2020) pagi.

Dalam potongan video viral itu, terlihat seorang mahasiswi baru ketakutan usai dibentak mahasiswa senior lantaran tidak menggunakan ikat pinggang.

Ia hanya pasrah dan berulang kali mengatakan permintaan maaf.

Melihat hal tersebut, banyak warganet merasa geram hingga takut kesehatan mental mahasiswa baru tersebut rusak seketika karen dibentak oleh beberapa senior.

Baca Juga: Dimakamkan Sesuai Protokol Pemakaman Jenazah Covid-19, Sahabat Ade Firman Hakim Berkelit Rekannya Bukan Suspek Corona: 'Ada Flek di Paru-paru'

Sebuah penelitian di tahun 2012 yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS Med, bentakan dapat menyebabkan seseorang mengalami depresi.

Dalam studi yang melacak peningkatan masalah perilaku pada remaja usia 13 tahun yang diteriaki, para peneliti juga menemukan peningkatan gejala depresi.

Banyak penelitian lain juga menunjukkan hubungan antara pelecehan emosional dan depresi atau kecemasan.

Gejala seperti ini dapat memperburuk perilaku dan bahkan dapat berkembang menjadi tindakan yang merusak diri sendiri, seperti penggunaan narkoba atau peningkatan aktivitas seksual yang berisiko.

Selain itu, bentakan juga dapat berdampak pada kesehatan fisik.

Stres di masa remaja ketika mendengar bentakan terus menerus dapat menyebabkan perkembangan penyakit kronis yang menyakitkan di kemudian hari.

Baca Juga: Bukan Lagi Rapid Test, Calon Penumpang Pesawat Wajib Tes Swab Sebelum Lakukan Perjalanan

Kondisi tersebut termasuk artritis, sakit kepala yang parah, masalah punggung dan leher, dan nyeri kronis lainnya.

Terlepas dari itu, sebenarnya kegiatan ospek atau Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB)  diharapkan menjadi wahana penanaman 5 (lima) program gerakan nasional revolusi mental yaitu Indonesia melayani, Indonesia bersih, Indonesia tertib, Indonesia mandiri, dan Indonesia bersatu.

Kini, video viral ospek Unesa tersebut masih dalam pengawasan rektor dan pihak universitas.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kian Melonjak, Ternyata Kecepatan Tes Spesimen di Indonesia Dinilai Belum Optimal

Baca Juga: Penanganan Pandemi dengan Cara Politik, WHO Prediksi Oktober dan November Lebih Banyak Kematian Karena Covid-19

"Kami menjadikan ini sebagai catatan evaluasi penting yang diharapkan menjadi masukan untuk perbaikan dalam pengelolaan kegiatan kemahasiswaan ke depan," ujar sang rektor. (*)

#hadapicorona