Find Us On Social Media :

Belum usai Serangan Virus Corona, China Diserang Brucellosis dengan Gejala Mirip Meriang

China digemparkan dengan adanya penyakit Brucellosis atau demam Malta

GridHEALTH.id -  Bencana tampaknya belum usai melanda Negeri Tirai Bambu China, meski di tengah pandemi Covid-19.

Kali ini, Chin diserang oleh adanya wabah Brucellosis.

Baca Juga: China Tegas Tidaak Akan Lakukan Vaksin Covid-19 Masal Pada Rakyatnya, Walau Sudah Memilikinya

Diduga wabah Brucellosis atau demam Malta ini akibat adanya kebocoran di sebuah pabrik biofarmasi di China.

Melansir Kompas.com, Komisi Kesehatan Lanzhou, Gansu, China, menyebutkan,  3.245 orang telah terjangkit penyakit ini.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Indonesia Tembus 4 Ribu, Ahli Epidemiologi Nilai Penanganan Corona Meleset: 'Respons Pemerintah Tak Terkoordinasi dengan Baik'

Secara total, komisi kesehatan telah menguji 21.847 orang dari 2,9 juta penduduk di kota itu.

Lantas apa sebenarnya Brucellosis atau demam Malta?

Melansir laman resmi Ministry of Health, Kingdom of Saudi Arabia, Brucellosis atau demam Malta adalah penyakit bakteri yang disebabkan oleh berbagai spesies brucella.

Infeksi ditularkan ke manusia melalui kontak langsung dan tidak langsung dengan hewan yang terinfeksi.

Ini kebanyakan mempengaruhi individu yang bekerja di sektor peternakan.

Baca Juga: Pejabat Senior WHO; Kesempatan Baik Eliminasi Covid-19 Lewat Lockdown Sudah Lewat, PSBB Ketat Adalah Kesempatan Kedua

Konsumsi susu mentah dan keju yang terbuat dari susu mentah (fresh cheese) merupakan sumber utama penularan pada manusia. Namun, penularan dari manusia ke manusia sangat jarang.

Penyakit ini dapat menyebabkan beberapa gejala yang mirip dengan meriang, meliputi demam, berkeringat, panas dingin, kehilangan selera makan, sakit kepala, nyeri otot, sendi, dan punggung, hingga kelelahan dan kelesuan.

Gejala biasanya muncul dalam 5 hingga 60 hari, dan terkadang perlu waktu beberapa bulan untuk muncul.

Adapun beberapa orang yang mudah terpapar Brucellosis, yaitu dokter hewan, peternak, pekerja rumah jagal, pemburu, ahli mikrobiologi, dan pekerja lab medis.

Baca Juga: Nyeri di Payudara, Benarkah Tanda Awal Kanker Payudara? Ini Faktanya

Perawatan bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi tergantung pada waktu dan tingkat keparahan penyakit.

Penyakit ini mungkin membutuhkan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan untuk disembuhkan.

Pasien minum antibiotik setidaknya selama enam minggu.

Adapun pencegahannya, yaitu:

1. Pastikan untuk memasak daging dengan baik pada suhu 63-74 ° C.2. Jangan minum atau makan produk susu yang tidak dipasteurisasi, termasuk susu dan keju.3. Lakukan tindakan pencegahan keamanan di tempat kerja (misalnya selama menangani sampel di laboratorium).4. Cuci tangan sebelum dan sesudah menangani hewan.5. Kenakan sarung tangan karet dan pakaian pelindung serta kacamata jika bekerja di lapangan di mana bersentuhan dengan hewan.6. Pastikan luka ditutup dengan perban.

Baca Juga: Rektor IPB Arif Satria Positif Covid-19 usai Inisiatif Lakukan Tes Swab, Kampus Diperketat hingga 14 Hari ke Depan

Tidak ada vaksin manusia yang dapat mencegah demam Malta, jadi penting untuk mengambil tindakan pencegahan tersebut.

Di sisi lain, Brucellosis tetap menjadi masalah global, karena ini adalah infeksi bakteri yang paling umum menyebar dari hewan ke manusia di seluruh dunia, karena hewan mungkin membawa bakteri tersebut tanpa menunjukkan gejala penyakit apa pun. (*)

#hadapicorona