Find Us On Social Media :

Kasus Positif Covid-19 Makin Banyak, Pakar Epidemiologi UI; 'Pemerintah Tidak Punya Plan'

Pakar Epidemiolog UI, Pandu Riono.

GridHEALTH.id - Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI ) Pandu Riono kembali mengkritik kebijakan pemerintah soal penanganan wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Diketahui angka kasus Covid-19 di tanah air terus melonjak setiap harinya. Berdasarkan data dari laman covid19.go.id, hingga Minggu (20/9/2020), tercatat total kasus positif virus corona sudah mencapai 244.676 pasien usai ada penambahan sebanyak 3.989 kasus baru di hari yang sama.

Dimana dari angka tersebut, 177.327 pasien dinyatakan sembuh, 9.553 pasien meninggal, dan sisanya masih harus mendapatkan perawatan medis.

Sementara itu, dalam kritiknya Pandu mengatakan bahwa pemerintah tidak punya pencapaian untuk mengubah perilaku masyarakat dalam menghindari penyebaran virus corona.

"Indonesia dalam menghadapi pandemi tidak punya rencana jangka panjang. Tidak punya rencana, apa yang akan dilakukan. Tidak punya target, tidak punya objektif termasuk untuk mengubah perilaku itu tidak ada rencana," kata Pandu dalam webinar yang digelar Iluni UI, Sabtu (19/9/2020).

Baca Juga: Rencana Pasien Covid-19 akan Sebarkan Virus ke Oranglain Bocor, Keluarga Terinfeksi Semua Suaminya Meninggal

Baca Juga: 'Salam Komando', Dengan Semangat Aparatur Negara Bersalaman dengan Pasien Covid-19 di Ruang Isolasi Pusat Karantina

Menurut Pandu, seharusnya pemerintah telah membuat perencanaan kampanye publik untuk mengubah perilaku masyarakat.

Pandu menilai pemerintah harusnya belajar dari kampanye Program Keluarga Berencana soal tagline "Dua Anak Cukup".

Menurut Pandu, kampanye ini berhasil mengubah perilaku masyarakat untuk memakai KB.

"Padahal di kita sudah pernah berhasil melakukan kampanye publik, komunikasi publik perubahan perilaku adalah "Dua Anak Cukup'. Dari negara yang tadinya punya kepercayaan banyak anak, banyak rezeki. Ternyata sebagian penduduk akhirnya percaya dua anak cukup," ungkap Pandu.

Baca Juga: Air Rebusan Daun Jambu Biji, Mengusir Lemak Hingga Mencegah Kanker

Dirinya menilai sebaiknya pemerintah belajar dari kampanye publik tersebut. Kampanye mengenai "Dua Anak Cukup" menurutnya sangat sukses mengubah perilaku masyarakat.

"Itu kampanye publik yang luar biasa sukses di Indonesia dan kita tidak belajar dari itu. Seakan-akan sukses itu jadi hilang padahal orang-orangnya masih ada. Prinsip-prinsipnya akan sama walaupun akan lebih cepat harus dilakukan, dan lebih strategis," ujarnya.

Baca Juga: Sirsak, Buah Manis yang Selain Enak Ternyata Ampuh Membunuh Sel Kanker

Pandu meminta pemerintah serius mengampanyekan pemakaian masker dan jaga jarak untuk mencegah penyebaran Covid-19. Dibanding mengumumkan soal vaksin yang efektivitasnya belum dapat dipastikan.

Saat ini, menurut Pandu, cara paling efektif mencegah masker adalah dengan mengenakan masker.

Baca Juga: Sudah Ada 415 Juta Jiwa Menderita Diabetes Militus, Sudahkah Anda Memiliki Glukometer?

"Akhirnya saya mengkomunikasikan bahwa pakai masker adalah vaksin yang terbaik yang ada sekarang. Jangan nunggu vaksin yang belum jelas. Efek sampingnya, belum tentu sangat efektif," ucap Pandu.

Menurut Pandu, pemakaian masker dapat meminimalisir penyebaran virus corona secara maksimal.

Sementara vaksin, kemungkinan hanya memiliki efektivitas sebanyak 60 %.(*)

 Baca Juga: Bicara dengan Suara Lembut dan Pelan Ternyata Efektif Kurangi Risiko Penularan Virus corona

 #berantasstunting #hadapicorona